TASIK - Bagi masyarakat yang ingin mudik ke Tasikmalaya, mungkin harus berpikir ulang. Pasalnya, petugas Polres Tasikmalaya Kota akan menjaga sejumlah titik penyekatan mudik Lebaran selama 24 jam.
Upaya penyekatan arus pengendara yang masuk ke wilayah Tasikmalaya sendiri akan dimulai pada 6-17 Mei 2021. Untuk itu, agar tak tertukar antara pemudik yang diperbolehkan masuk Kota Tasikmalaya dan tidak, petugas akan menandai kendaraan pemudik tersebut.
Menurut dia, stiker merah diberikan sebagai tanda bahwa kendaraan pemudik tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Sehingga harus memutar balik kendaraannya, jika ada petugas di daerah lain yang menemukan kenAdaraan berstiker merah tersebut. MaAka kendaraan itu sudah dikateAgorikan tidak diperbolehkan untuk mudik. “Jadi, kalau petugas di mana pun menemukan stiker merah kenAdaraan pemudik itu harus diputarAbalikkan ke asalnya,” terang Doni.
Sementara itu, Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jabar, Kombes Stephen M Napiun memantau langsung persiapan dan pelaksnaan simulasi di pos penyekatan Jalur Lingkar Gentong, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya Jumat (30/04/21).
Pihaknya mengapresiasi persiapan penyekatan mudik 2021 ini, yang pos penyekatannya telah dipersiapkan Polres Tasikmalaya Kota sejak pertengahan April. “Persiapan sudah dipersiapkan dengan baik, dan tentunya sesuai dengan peraturan Kemenhub Nomor 13 tahun 2021 yang mana sudah jelas setiap pertahanannya yang diharuskan kepada petugas,” katanya.
Dia menjelaskan pos penyekatan se-Jawa Barat ada 158 titik. Tentunya pos itu menjadi roll model atau percontohan, sehingga nantinya menjadi bahan presentasi yang disampaikan kepada pimpinannya. ”Termasuk untuk mengantisipasi hal-hal lainnya, yang diluar protokol kesehatan, mencegah orang mudik, Harkabtibnas dan lain sebagainya,” papar dia.
”Bahkan sudah disampaikan oleh Bapak Presiden (Jokowi, Red) harus berhati-hati, karena tidak ingin jadinya tsunami Covid-19 seperti di negara India,” sambungnya.
Pihaknya minta maaf kepada masyarakat karena dalam Operasi Ketupat kali ini harus tegas. Dimana operasi kemanusiaan ini tidak hanya dilakukan oleh polri. “Mohon maaf dalam hal ini kami harus tegas,” tambahnya.
Sampai saat ini, dari ke 158 pos penyekatan pantauan dia sudah berdiri serta dipersiapkan sejak 22 April lalu. Beberapa daerah pun sudah mulai mengoperasikan pos-pos itu. “Hanya ada perbedaan-perbedaan tindakan dalam mengecek dari sisi kesehatannya. Misalnya tes swab, antigen, PCR berlaku 1 x 24 jam. Ini dalam periode pra untuk nanti kita tindak tegas pada tanggal 6-17 Mei,” tandasnya.
Bahkan untuk kendaraan umum nanti sesuai arahan Kemenhub dari 6-17 Mei tidak ada yang jalan baik udara, darat dan air. Sementara itu untuk larangan mobil truk akan dilihat saat tanggal 6 Mei nanti, itu pun dilihat dari kepentingan truk itu sendiri. Tentunya untuk mengangkut bahan pokok tidak bisa dicegah.
Sebelumnya diberitakan, Kabagops Polres Tasikmalaya Kompol Shohet menegaskan pihaknya menginstruksikan titik penyekatan akan selalu dijaga petugas. Personel akan ditempatkan secara bergiliran sehingga penyekatan terus berjalan. ”Full 24 jam,” ujarnya kepada Radar, Kamis (29/4/2021).
Disinggung kendaraan yang berpotensi masuk bisa ratusan bahkan ribuan, hal itu diakui Chandra. Namun tentunya, kendaraan yang jelas memiliki plat Z Tasikmalaya tidak menjadi prioritas. ”Kita prioritaskan kendaraan selain Plat Z,” katanya.
Kategori :