SEBAGIAN masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan kluwek. Kalau di tatar Sunda lebih dikenal dengan picung. Di daerah lain bisa jadi beda penyebutnya.
Kluwek biasanya digunakan sebagai bumbu dapur. Nah, bagaimana mengetahui kluwek yang sudah layak dikonsumsi menjadi bumbu dapur?
Simak penjelasan Prof Nuri Andarwulan, peneliti di South East Asian Food and Agriculture Science and Technology (SEAFAST) Center –Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)– IPB yang dikutif dari laman ipb.ac.id.
Prof Nuri memberikan tips memilih kluwek yang baik dengan cara yang relatif mudah.
Pertama, kluwek bisa dikocok-kocok, mirip seperti saat memilih buah alpukat. Jika saat dikocok biji kluwek terpisah dengan kulitnya, bisa dipastikan kluwek baik untuk digunakan.
Kedua, bisa juga dicicip, pahit atau tidak. Jika sudah hilang rasa pahitnya, maka kluwek aman dan siap dipadukan dengan masakan. Sementara jika pahit masih terasa, maka bisa jadi sianida masih ada.
Kluwek yang sudah aman untuk dimasak, bisa juga dilihat dari warna saat cangkang dibuka. Kluwek yang baik memiliki warna hitam legam mengkilap atau merah tua kehitaman-hitaman.
Jangan memilih kluwek yang sudah terbuka cangkangnya. Sebab jika demikian, bisa membuat kluwek menjadi berbau tengik sebab teroksidasi oleh udara yang masuk karena biji kluwek mengandung minyak sangat tinggi.
Kluwek yang tidak layak konsumsi, jika dipaksa untuk menjadi bumbu, maka bisa merusak cita rasa makanan. Cita rasa kluwek yang menggurihkan dan khas itu tidak akan kita dapatkan. (ipb/lan)