MANGKUBUMI — Musyawarah DPK KNPI Kecamatan Mangkubumi diwarnai aksi walk out sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP). Namun, panitia tetap melanjutkan prosesi musyawarah sampai memutuskan ketua terpilih.
Salah satu perwakilan OKP yang juga kandidat pada musyawarah yang dilaksanakan Sabtu (24/4/2021) di Madrasah Almukhtariyah Mangkubumi tersebut, Deni Romdoni mengaku kecewa dengan prosesi musyawarah yang kental indikasi setting, sehingga ia dan beberapa OKP meninggalkan jalannya forum dan tidak melanjutkan proses pemilihan.
Ia menilai panitia musyawarah mengebiri sistem dengan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan kandidat tertentu. Salah satu faktor yang paling kental, kata Deni, yakni verifikasi peserta muscam yang terindikasi dilakukan dengan serampangan.
“Ada beberapa OKP yang sudah lama diakui sebagai peserta penuh di KNPI, dicoret dan cuma dijadikan peninjau. Sementara banyak OKP tidak jelas atau siluman justru menjadi peserta,” papar dia.
Mantan aktivis PMII Kota Tasikmalaya itu menegaskan pihaknya bersama sejumlah OKP lain bakal menggugat ke tingkat DPD KNPI Kota Tasikmalaya. Apalagi, ketika hasil forum diputuskan dan menghasilkan pemenang musyawarah, padahal jumlah peserta tidaklah quorum atas adanya aksi walk out.
“Atas nama nilai-nilai kejujuran dan keadilan, kami akan mempertanyakan hal ini kepada DPD KNPI Kota Tasikmalaya dan DPD KNPI Jawa Barat. Kemudian kami akan melaksanakan muscamlub,” tegasnya.
Baca juga : Ini 6 Titik Pos Penyekatan Pemudik di Wilayah Kota Tasik
Ketua Garda Santri Kota Tasikmalaya, Ujang Muhajir menyampaikan ketersinggungan pihaknya karena Garda Santri tidak diakui oleh pimpinan sidang Muscam KNPI Mangkubumi sebagai peserta penuh.
“Padahal di muscam kecamatan lainnya, kami diakui sebagai peserta penuh bukan hanya sebagai peninjau. Ada apa ini, seolah menjadi musyawarah terburuk sepanjang sejarah,” keluh dia.
Sementara itu, panitia musyawarah Eka Yudiana menjelaskan hasil musyawarah yang dihelat akhir pekan lalu, memutuskan H Yusvi Saeful Rizal terpilih sebagai ketua periode baru. Sebab, kandidat pesaingnya Deni Romdoni undur sebelum proses pemilihan dimulai.
”Akhirnya forum memutuskan Yusvi yang terpilih, karena tidak ada kandidat lain yang bersaing di pemilihan,” kata dia.
Pihaknya menampik adanya tudingan OKP yang tidak jelas, terutama dalam verifikasi kepesertaan pada pemilihan ketua baru. Ada pun beberapa OKP yang diputuskan sebagai peninjau, sesuai dengan hasil verifikasi dari kepesertaan Musda sebelumnya. “PK tidak memiliki data OKP, acuan kami adalah data peserta OKP yang ikut pada Musda sebelumnya,”jelas Eka. (igi)