CIPEDES — Pada awal vaksinasi, pemerintah melakukan skenario bertahap dengan membagi kelompok sasaran. Namun faktanya, skenario itu tidak berjalan mengingat sasaran terus loncat dari kelompok satu ke kelompok lainnya.
Sebagaimana diketahui, sasaran perAtama vaksinasi yakni teAnaga kesehatan. Setelah itu baru pelayan publik dan terakhir masyarakat umum.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengakui hal tersebut. Namun dalam praktiknya, banyak kendala yang membuat skema mengalami perubahan.
“Perubahan itu tentu karena dalam pelaksanaan ada situasi yang membuat skema berubah,” ujar dia kepada Radar, Rabu (21/4/2021).Seperti halnya ketika pihaknya fokus di pelayan publik, tiba-tiba guru harus divaksin. Hal ini berkaitan dengan rencana pendidikan tatap muka.
“Saat ini guru juga baru sebagian yang divaksin,” terangnya.
Baca juga : Bansos Covid-19 Kota Tasik Diduga Ditilap, Setelah Ramai Baru Diberikan ke Penerima
Ketika pelayan publik dan guru masih dalam proses, muncul arahan dari pemerintah pusat untuk vaksinasi Lansia. Sehingga fokus kelompok sasaran pun menjadi bertambah lagi. “Saat ini kita fokuskan di Lansia karena lebih rentan, terlebih banyak kasus kematian pasien Covid-19 di usia lansia,” tuturnya.
Berdasarkan data Satgas, saat ini jumlah pasien positif yang meninggal sudah tembus angka seratus. Pada pembaruan data Rabu (21/4/2021) tercatat ada 103 kasus kematian pasien kelompok simptomatik atau bergejala.
Dengan perkembangan situasi yang terjadi, akhirnya petugas melakukan vaksinasi dengan banyak kelompok sasaran. Namun untuk tenaga kesehatan kemarin sudah dinyatakan selesai 100 persen. “Pelayan publik baru 71 persen, kalau Lansia masih di bawah 1 persen karena memang baru beberapa hari,” jelasnya.
Uus berharap vaksinasi bisa segera selesai secara menyeluruh. Namun dengan ketersediaan vaksin secara nasional yang terbatas, tentu prosesnya akan memakan waktu cukup lama.
“Kalau mengejar target ideal kan 80 persen dari jumlah penduduk untuk efektivitas heard imunity, Kota Tasik 10 persen saja belum,” pungkasnya. (rga)