Sejak absennya Marc Marquez dalam perebutan juara dunia MotoGP 2020, pembalap muda dan pembalap lain bermunculan di MotoGP. Tak hanya hadir mengisi starting grid, namun ada di antaranya memuncaki kejuaraan dengan gelar juara dunia.
Sebut saja Joan Mir (Tim Suzuki), yang mengakhiri musim MotoGP 2020 dengan prestasi gemilang. Demikian juga pembalap yang diusung Yamaha SRT, Franco Morbidelli, mampu mengungguli pembalap pabrikan lainnya dan mengisi runner up MotoGP 2020.
Pesatnya perkembangan kemampuan pembalap di MotoGP juga diakui juara dunia delapan kali Marc Marquez. “Jika Anda menontonnya dari TV, semuanya telah tumbuh. Mir telah berkembang pesat. Dia adalah juara saat ini dan memiliki pengalaman meraih gelar,” ungkap Marquez dalam konferensi pers pra-acara Grande Prémio 888 de Portugal, Kamis (15/4) seperti diberitakan motogp.com.
Meski begitu, Marquez punya pandangan lain untuk musim balapan tahun ini. Menurutnya, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales melakukan lompatan luar biasa. Dari dua balapan terakhir di Qatar, duo Monster Ernergy Yamaha itu masing-masing meraih podium pertama.
Marquez juga melihat perkembangan pesat dari pembalap Tim Pramac Ducati, Johann Zarco. Namun dirinya enggan berspekulasi yang bakal menjadi rival sengitnya pada balapan perdananya di Portugal akhir pekan ini.
“Saya tidak akan bertaruh pada siapa pun, karena saya tidak tahu siapa yang harus saya pertaruhkan (dijagokan, red),” ulasnya.
Penuturan Marquez ini bukan berarti dirinya menganggap tidak punya rival kuat. The Babby Alien menganggap bahwa kebahagian yang dirasakannya adalah hadir dan tampil sebagai pembalap MotoGP.
Termasuk Marquez juga tak mempersoalkan sudah ketinggalan 40 poin di dua balapan sebelumnya. “Mengenai poin-poinnya, saya tidak khawatir atau terobsesi. Jelas bahwa Anda melihatnya, tetapi saya sama sekali tidak terobsesi karena sejak awal itu bukan pertarungan saya atau tujuan utama saya,” bebernya. (bbs/try)