CIHIDEUNG - Sebanyak 10 kandidat pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tasikmalaya sudah melalui wawancara faktual. Dalam waktu dekat ini, lima peserta terbaik akan ditetapkan sebagai unsur pimpinan Baznas Kota Tasikmalaya periode 2021-2026.
Proses wawancara berlangsung selama dua hari, Kamis - Jumat (8-9/4/2021) bertempat di Hotel Grand Metro Tasikmalaya secara tertutup. Para peserta langsung ditanyai oleh perwakilan Baznas RI dan Jawa Barat.
Panitia Seleksi Pengurus Baznas Bidang Kesekretariatan H Cecep Nurholis MSi menyebutkan tahapan tersebut merupakan pengujian terakhir dari seleksi pengurus Baznas Kota Tasikmalaya. Selanjutnya, tim penguji akan memutuskan lima orang terpilih dalam rapat pleno. ”Tidak bisa langsung di sini, tetap harus melalui pleno,” terangnya.
Baca juga : Berto Yakin HM Yusuf Bisa Bentuk Super Tim PPM Jabar
Namun demikian, pengetahuan tidak cukup kuat untuk menjadikan seseorang pantas menjadi pimpinan Baznas. Banyak faktor yang dipertimbangkan, khususnya kemampuan mereka dalam hal manajemen serta jiwa kepemimpinan. ”Kemampuan manajemen cukup kita tekankan, termasuk dalam hal evaluasi dan perencanaan ke depan,” tuturnya.
Pada prinsipnya, kelima orang terpilih sudah sudah hampir dipastikan menjadi pimpinan Baznas Kota Tasikmalaya. Selanjutnya, tinggal menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai ketua dan posisi jabatan lainnya. “Kecuali ada pihak yang mengajukan gugatan, tentu ada proses lagi kalau memang ada,” tuturnya.
Penguji sekaligus Unsur Pimpinan Baznas RI Rizaludin Kurniawan SAg MSi menjelaskan semua kandidat terbilang potensial. Ini tidak lepas dari proses seleksi panitia yang baik oleh panitia. “Punya kelebihan masing-masing, pada prinsipnya semua sudah sangat paham soal zakat,” ujarnya.
Dari kesepuluh kandidat, pihaknya belum memiliki gambaran siapa lima di antara mereka yang layak jadi pimpinan Baznas. Pasalnya, dalam proses wawancara tersebut pihaknya hanya mengumpulkan bahan untuk dipertimbangkan dalam rapat pleno. ”Di sini kami gali data dan informasi sebanyak-banyaknya untuk bahan di rapat pleno,” tuturnya.
Lima orang yang nantinya direkomendasikan oleh Baznas RI memang belum dijamin akan dapat SK menjadi pimpinan Baznas. Namun peluangnya bisa dibilang 98 persen, karena rekomendasi itu sudah melalui proses seleksi yang panjang yang cukup ketat. “Justru kalau Kepala daerah tidak memberi SK, kami akan pertanyakan apa yang menjadi alasannya,” imbuhnya. (rga)