Radartasik, BERADA di kawasan perkotaan yang cukup padat bukan berarti rumah tak bisa mempunyai pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik.
Salah satu triknya yakni menciptakan bukaan dari atas. Seperti, Babatan House rancangan Franciskus Raymond Halim, principal architect ANTI-Architecture.
Untuk area rumah seluas 200 meter persegi di kawasan Babatan, Surabaya, ini, Raymond menempatkan taman sebagai pusat sirkulasi. Luas tamannya sekitar 19 meter persegi dan dilapisi rumput jepang.
BACA JUGA:Begini Kondisi Terkini Maia Estianty Pasca Jalani Operasi Batu Empedu
Bagian atas taman sengaja tidak dilengkapi atap. Dengan begitu, sinar matahari dan udara bisa lancar memenuhi ruangan-ruangan di sekitarnya.
Di antaranya, ruang keluarga dan ruang makan serta dapur yang menjadi cukup terang saat siang.
Lantas, apakah air hujan akan membasahi interior rumah? Tidak.
BACA JUGA:Jelang Buka Puasa Bocah 10 Tahun Tewas Tertimpa Pondasi Bangunan Akibat Longsor
BACA JUGA:WOW, Ternyata Pasangan Prabowo-Puan Kuat Dibanding Yang Lain..
”Ruangan di sekitarnya dilengkapi dengan pintu lipat yang bisa dibuka lebar dan ditutup jika diperlukan,” kata Raymond kepada Jawa Pos pada Rabu (13/4/2022).
Selain sebagai tempat masuknya udara dan sinar matahari, taman di tengah itu dibuat untuk tempat bermain cucu-cucu pemilik rumah yang datang saat akhir pekan.
”Nah, karena tamannya ada di tengah, mereka bisa main dengan tetap bisa diawasi dari hampir segala sisi rumah,” terangnya.
Taman tersebut juga menjadi pemisah bangunan. Pasalnya, rumah itu memiliki dua lantai. Namun, lantai 2 hanya berada di area belakang rumah.
Dengan demikian, jika dilihat dari depan, rumah tersebut tampak seperti memiliki satu lantai saja. Hal itu dilakukan untuk menghemat cost, juga agar bangunan terkesan humble.