Radartasik, KOTA TASIKMALAYA – Dampak cuaca ekstrem beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak. Di Kecamatan Tamansari misalnya, dua jembatan gantung yang biasa diakses warga perbatasan ambruk.
Jembatan pertama yang roboh ada di Kampung Sindanggalih yang terhubung dengan Cigagas Kelurahan/Kecamatan Tamansari. Kedua, jembatan gantung Ciangir yang menghubungkan wilayah Kota ke Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di Manggungsari Desa Tanjungsari Kecamatan Gunung Tanjung. ”Saat kami cek ke lokasi, kondisi sudah putus total. Jembatan gantung ambruk tersapu arus deras lantaran debit tinggi, Rabu, 20 April kemarin,” tutur Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid kepada Radar, Jumat (22/4/2022).
Ambruknya jalur penghubung dua wilayah administrasi itu menyulitkan aktivitas masyarakat. Terutama anak-anak dari wilayah kabupaten yang bersekolah di wilayah kota, tepatnya Ciangir. “Di mana di wilayah sini kan ada tsanawiyah, PAUD. Anak-anak sekolah harus melewati sungai dengan mencari jalur yang airnya tidak terlalu tinggi,” katanya menceritakan.
BACA JUGA:Doa Sahur dan Jadwal Imsak Wilayah Kota Tasik, Sabtu 23 April 2022
Politisi PKB ini mengatakan warga dari kota pun kerap beraktivitas di jalur tersebut ketika hendak menuju Manonjaya, Gunung Tanjung atau wilayah Salopa. Sebagai satu-satunya akses terdekat dan tercepat untuk mobilisasi menggunakan sepeda motor. ”Jadi bukan sebatas kepentingan warga kabupaten, warga kota juga sama banyak yang beraktivitas sehari-hari lewati jalur ini. Kalau cari rute lain susah dan jauh sekali,” ujarnya.
Pihaknya mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya tatkala memikirkan solusi untuk kepentingan warga di perbatasan. Sebab, akses tersebut sama-sama dibutuhkan kedua belah pihak dan diandalkan untuk mobilisasi atau aksesibilitas warga sekitar. ”Komisi III ingin diperbaiki, kalau pun belum bisa permanen, minimal ada akses darurat agar masyarakat bisa gunakan sementara,” kata Wahid.
”Bisa digunakan dulu dana kedaruratan atau kebencanaan misalnya, tatkala untuk kegiatan pembangunan baru itu perlu diandalkan. Terpenting ada akses yang bisa dulu digunakan masyarakat dalam waktu dekat,” sambungnya.
BACA JUGA:Ganjil Genap Bisa Picu Lonjakan Pemudik, Begini Skenario Polisi di Kota Tasikmalaya
H Nurul Awalin, anggota Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya menambahkan beberapa waktu ke depan masyarakat akan merayakan Idul Fitri. Otomatis kebutuhan akses akan menjadi hal penting tatkala kunjungan atau safari warga meningkat. ”Secepatnya ada koordinasi. Karena kepentingannya bukan sebatas warga kita atau kabupaten tapi namanya akses penghubung itu penting apalagi mau digunakan Lebaran untuk berkunjung dan kegiatan lainnya,” tuturnya.
Diketahui Rabu (20/4/2022), jembatan penghubung jalan alternatif antara Kota dengan Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di Kampung Ciangir Kelurahan/Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dan Kampung Manggungsari Desa Tanjungsari Kecamatan Gunung Tanjung Kabupaten Tasikmalaya ambruk terbawa arus air sungai Cikembang yang meluap. Akibatnya, aktivitas warga di kampung tersebut lumpuh.
Salah seorang warga sekitar, Darman Abdulloh (43) mengakui hingga Jumat jembatan tersebut belum bisa dilintasi karena belum ada perbaikan dari pihak terkait. ”Belum diperbaiki, sudah dua hari warga terpaksa menyeberang sungai untuk menjalankan aktivitas,” ujarnya.
BACA JUGA:Pendapatan RSUD Kota Tasikmalaya Bisa Melonjak Asalkan Melaksanakan Ini
Menurut dia, warga sudah menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD yang meninjau lokasi agar jembatan tersebut segera diperbaiki. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan akses penghubung bisa kembali digunakan. ”Kemarin juga ada dewan ke sini, saya tanya solusi ke depannya, tapi belum ada jawaban,” ucapnya. (igi)