Dari Kota Tasikmalaya ke Panggung Nasional, Hanif Millata Raih Best Policy Maker MUDA30 Award 2025

Minggu 09-11-2025,16:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

“Kami belajar bersama, membangun proyek, dan memahami bahwa kolaborasi tak boleh sektoral. Tidak boleh hanya di Jakarta atau Bandung,” bebernya.

Dalam salah satu tantangan, Hanif dan timnya diminta merancang inovasi kebijakan pendidikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Mereka merumuskan strategi untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran periode 2025–2035 berbasis inovasi dan pendidikan. 

“Dari situ kami akhirnya terpilih sebagai Best Policy Maker,” kenangnya dengan mata berbinar.

BACA JUGA:SUV Petualang Ikonik Siap Taklukkan Pasar Indonesia, Dibuka Pre-Booking JETOUR T2 T2 di GJAW 2025

BUMI Scholar kini tak hanya fokus di Tasikmalaya. 

Mereka telah mengembangkan jaringan di Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Ada sekolah talenta, komunitas karier, hingga inisiatif pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.

“Kami ingin talenta di daerah punya kesempatan yang sama seperti mereka yang di kota besar,” tambah Hanif. 

“BUMI Scholar bukan hanya tempat belajar, tapi ruang untuk bertumbuh dan berdaya.”

BACA JUGA:Cara Menurunkan Kolesterol Jahat dari Tubuh Tanpa Obat Seumur Hidup yang Ditemukan Dokter

Baginya, gerakan anak muda harus lahir dari bawah, bukan sekadar menunggu peluang dari atas. 

Karena itu, ia terus mendorong kolaborasi lintas sektor agar setiap ide kecil bisa berkembang menjadi gerakan besar.

MUDA30 Award sendiri merupakan bagian dari gerakan Town Hall Muda oleh Pijar Foundation. 

Tahun ini, ajang itu mengusung tema Powering The Architects of Indonesia’s Future dengan lima kategori: ASN Inspiratif, Lingkungan dan Keberlanjutan, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Inovasi Teknologi dan Kewirausahaan, serta Inklusi Sosial.

BACA JUGA:Bintang Timnas Malaysia Gabriel Palmero Diputus Kontrak Klubnya, Efek Naturalisasi Ilegal

“Lewat MUDA30, saya belajar bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh kolaborasi, keberanian, dan niat tulus untuk memberi dampak,” jelas Hanif menutup perbincangan.

Kategori :