Setelah mengenal potensi diri, tentukan tujuan karier secara terstruktur. Gunakan metode SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.
Metode ini membantu membuat target lebih jelas, realistis, dan terukur. Misalnya, menetapkan target memperoleh sertifikasi profesional dalam satu tahun atau meraih posisi tertentu dalam tiga tahun.
Dengan cara ini, fresh graduate dapat lebih fokus mencapai hasil konkret tanpa kehilangan arah.
3. Tentukan Jalur Karier
Lulusan baru perlu menentukan jalur karier sejak awal: apakah ingin menjadi generalist atau specialist.
BACA JUGA: Cair Pekan Ini Dana BOS Madrasah dan BOP RA 2025 Rp 4 Triliun
BACA JUGA: Warga Tasikmalaya Soroti Rencana Pinjaman Daerah Rp230 Miliar: Jangan Jadi Beban di Masa Depan
Seorang generalist menguasai banyak bidang dan cenderung fleksibel. Sementara itu, specialist memiliki keahlian mendalam di satu bidang tertentu.
Pilihan ini harus disesuaikan dengan minat pribadi, peluang industri, dan target jangka panjang.
4. Kembangkan Soft Skill dan Hard Skill
Keberhasilan karier tidak hanya ditentukan oleh ijazah, tetapi juga oleh kemampuan teknis dan interpersonal.
Hard skill mencakup keahlian spesifik seperti analisis data, desain grafis, atau kemampuan bahasa asing.
Sedangkan soft skill meliputi komunikasi, teamwork, kepemimpinan, dan manajemen waktu.
Fresh graduate disarankan mengikuti pelatihan, kursus online, atau program sertifikasi untuk memperkuat kompetensi.
Sementara itu, aktif di organisasi, kompetisi, atau proyek sukarela juga membantu meningkatkan soft skill.
BACA JUGA: Realisasi Investasi di Jabar Kuartal III Terbaik Nasional, Serap 303 Ribu Tenaga Kerja