Mereka ingin menunjukkan bahwa di balik sarung dan kitab, tersimpan semangat besar untuk membangun bangsa.
Gerakan moral ini tak lagi hanya soal menjaga nama baik pesantren, tapi juga tentang bagaimana santri menjadi teladan di tengah masyarakat yang kian tergerus nilai.
Dari Tasikmalaya, semangat kebangkitan santri kembali berkobar -mengingatkan bahwa kekuatan moral bangsa sesungguhnya berakar dari pesantren.