TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Deru mesin mobil offroad memecah sunyi pagi dari arah Situ Gede, menembus jalan tanah dan hutan kecil di barat daya Kota Tasikmalaya.
Puluhan peserta, dari perwakilan kecamatan hingga pelaku wisata, tampak bersemangat menyusuri jalur yang membawa mereka ke Kampung Salapan, sebuah kawasan wisata yang kini menjadi permata tersembunyi di Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini digagas Disporabudpar Kota Tasikmalaya, bukan sekadar hiburan.
Bagi para peserta, offroad bukan hanya soal adrenalin, tapi juga kesempatan untuk menyentuh sisi lain pariwisata kota, yang selama ini jarang terekspos.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR Mandiri 2025 Mulai Rp 10 Juta untuk Modal Usaha, Syarat dan Cara Pengajuan Mudah
Kepala Bidang Pariwisata, Tika Mulyatika, menyebutkan, Kampung Salapan adalah bukti bahwa di tengah kepadatan perkotaan, masih ada ruang untuk petualangan alami.
“Di tengah kota yang semakin padat, kita masih punya lintasan alami yang cocok untuk aktivitas petualangan seperti ini,” ujarnya.
Medan di Kampung Salapan, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu ini menantang dan autentik.
Tanah merah lembap, jembatan bambu yang membelah sawah, hingga aroma kayu basah di sepanjang jalur.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Mulai Rp 10 Juta untuk Modal Usaha, Syarat dan Cara Pengajuan Mudah
Hanya 20–30 menit dari pusat Kota Tasikmalaya, tempat ini menyuguhkan pengalaman berbeda, jauh dari hiruk-pikuk kota, sekaligus dekat dengan kehidupan pedesaan yang ramah.
Selain menaklukkan jalur offroad, peserta juga diajak menjelajahi Pasar Curugan, pasar tradisional unik dengan sistem transaksi memakai koin bambu senilai Rp2.000.
Nuansa kearifan lokal ini menghadirkan pengalaman yang hangat, mengingatkan pada nilai gotong royong dan kesederhanaan masyarakat setempat.
Kampung Salapan juga kaya kegiatan.
BACA JUGA:Samsung Galaxy M17 5G Meluncur Resmi dengan Kamera OIS, Fitur AI Canggih, Harga Rp 1,9 Jutaan