Program ini dijalankan lintas kementerian mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri hingga BPS dan pemerintah daerah.
Data penerima manfaat juga berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar tepat sasaran.
Gus Ipul menegaskan bahwa penerima program bukan berdasarkan kedekatan atau rekomendasi, tetapi murni karena kondisi ekonomi keluarga.
Selain itu, orang tua menjadi bagian penting dalam proses pendidikan di sekolah rakyat.
Kementerian Sosial turut menyiapkan skema pemberdayaan bagi keluarga siswa seperti bantuan BPNT, PKH dan PBI JK.
Program ini diharapkan membantu keluarga mencapai kemandirian maksimal dalam lima tahun.
BACA JUGA: Side Profile Jadi Fotogenik Tanpa Ribet dengan Prompt AI Ini
Gus Ipul kemudian memimpin yel-yel semangat bersama, ”Bansos sementara, berdaya selamanya,” sebagai simbol perubahan menuju kemandirian.
Harapan Baru dari Sumedang untuk Indonesia
Di akhir acara, Gus Ipul mengumumkan kabar gembira. Kabupaten Sumedang akan menjadi salah satu dari 100 titik pembangunan sekolah rakyat permanen yang akan dimulai tahun ini.
Fasilitasnya mencakup ruang kelas, asrama, aula, kantin dan area olahraga.
BACA JUGA: Kursi Panas Kepala OPD Kota Tasikmalaya yang Masih Kosong, Talenta Masih Dicocokkan?
Dia berharap proyek tersebut dapat selesai tahun depan agar siswa memiliki fasilitas belajar yang lebih baik. Hingga kini, sudah ada 165 titik sekolah rakyat beroperasi di seluruh Indonesia.
Program sekolah rakyat menjadi bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan.
Dengan mengintegrasikan pendidikan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga, sekolah rakyat membuka harapan baru bagi masyarakat prasejahtera untuk mandiri dan sejahtera.