TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Suasana Aula Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu 27 Agustus 2025 sore, tampak berbeda dari biasanya.
Kursi-kursi penuh oleh perangkat kelurahan, RT, dan RW yang datang bukan untuk rapat rutin.
Melainkan mereka datang untuk mendengarkan paparan dari tamu istimewa, Satgaswil Jabar Densus 88 Antiteror Polri.
Tim yang biasanya dikenal karena tugas berat memburu jaringan teroris itu kali ini hadir dengan wajah berbeda.
BACA JUGA:Sakti Bener, di Tasikmalaya Ada ASN Diduga Korupsi Malah Naik Jabatan
Mereka tidak membawa senjata, melainkan pengetahuan dan pengalaman untuk dibagikan.
Materi yang mereka sampaikan membuat para peserta terdiam serius.
Bagaimana paham intoleransi bisa masuk diam-diam ke lingkungan, bagaimana kelompok radikal merekrut anggota baru, hingga bagaimana propaganda bersembunyi di balik layar gawai yang setiap hari dipegang masyarakat.
Diskusi pun mengalir hangat.
BACA JUGA:Ngeri Campak Lebih Menular dari Covid-19, 20 Anak Meninggal di Sumenep
Para ketua RT dan RW, yang sehari-hari berhadapan langsung dengan warga, tak segan bertanya.
Mulai dari cara mengenali pola perekrutan hingga bagaimana bersikap bila menemukan tanda-tanda intoleransi.
“Materinya jelas dan mudah dipahami. Kami jadi lebih percaya diri untuk mengingatkan warga agar tidak mudah terpengaruh paham yang menyesatkan,” kata salah satu ketua RT dengan nada lega setelah sesi tanya jawab.
Bagi Lurah Parakannyasag, Ugan Nugraha, kegiatan ini memberi nilai lebih.
BACA JUGA:Simulasi Angsuran KUR BRI Pinjaman 100 Juta untuk 5 Tahun, Lengkap dengan Syarat dan Rincian Cicilan