TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pembangunan infrastruktur seringkali tak selesai di atas kertas. Jembatan Gantung Sukamenak di atas Sungai Citanduy, yang dibangun Kementerian PUPR pada 2023 dengan anggaran sekitar Rp5 miliar, kini jadi contohnya.
Dua tahun berdiri, jembatan sepanjang 100 meter itu belum bisa dimanfaatkan optimal lantaran akses jalan dari salah satu sisi tak kunjung dibangun.
Dari sisi Desa Wanasigra, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, akses menuju jembatan sudah rapi dan dicor.
Namun dari arah Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, jalannya masih berupa setapak melewati kebun warga dengan kontur curam.
BACA JUGA:Diky Candra Kenalkan Budaya Kota Tasikmalaya Lewat Silat Payung saat Kirab Budaya Milangkala Jabar
Akibatnya, fungsi jembatan yang diharapkan membantu petani dan pedagang kecil justru mandek.
Fajar Utama, warga Kampung Benteng, menyebut warga sudah lama menunggu janji Pemkot Tasikmalaya untuk membebaskan lahan. Namun hingga kini, belum ada kepastian.
“Kalau aksesnya tidak terkoneksi, ya jembatan ini jadi percuma. Pembangunannya dulu hanya sebatas jembatan, tanpa solusi pembebasan lahan,” kata Fajar, Selasa 19 Agustus 2025.
Ia menuturkan, lahan di sekitar jembatan dimiliki dua orang berbeda. Salah satu pemilik bersedia, sementara lainnya masih tarik ulur.
Padahal, menurutnya, jika berfungsi maksimal, jembatan ini bisa memangkas waktu tempuh 3–5 menit dan memperkuat hubungan sosial warga dua daerah.
Dinas PUTR Kota Tasikmalaya mengakui masalah lahan menjadi penghambat utama.
Usulan anggaran pembebasan lahan senilai Rp135 juta belum masuk dalam APBD 2025.
Pemkot baru berupaya memasukkannya ke dalam perubahan APBD tahun ini.
BACA JUGA:Ucapan Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara Lukai Hati Tenaga Kependidikan di Tasikmalaya