Dia menegaskan bahwa di balik angka itu, ada keluarga-keluarga yang mendapatkan rumah layak.
Menteri PKP juga mengapresiasi kontribusi aktif BNI dalam mendukung akses perumahan nasional.
Heru Pudyo Nugroho dari BP Tapera mengungkapkan bahwa BNI sudah menyalurkan 6.025 unit KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Nilai total penyaluran tersebut mencapai Rp 759,57 miliar hingga pertengahan 2025.
BNI dinilai mampu merealisasikan program perumahan secara cepat dan tepat sasaran.
Dengan kuota 25.000 unit, BNI semakin memperkuat posisinya sebagai bank mitra pemerintah.
Program ini menjadi bagian dari solusi mengurangi backlog perumahan yang masih tinggi.
Pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat hingga akhir masa jabatan.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Saldo DANA Kaget Tanpa Undang Teman dan Survei
BNI menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung target tersebut melalui KPR FLPP.
Putrama menegaskan bahwa ini bentuk nyata kehadiran BNI di tengah masyarakat.
BNI tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memberikan harapan bagi keluarga kecil.
Rumah bukan sekadar bangunan, tapi fondasi kehidupan dan masa depan lebih baik.
Melalui penyaluran KPR FLPP ini, BNI memperkuat komitmen pembangunan berkelanjutan.
Keterlibatan aktif BNI menandakan pentingnya peran perbankan dalam sektor perumahan.
Dengan kerja sama lintas sektor, akses rumah layak bisa dinikmati lebih banyak warga.