
Pada 1930-an, Juventus menorehkan 5 gelar Serie A beruntun, membentuk fondasi sebagai klub paling sukses di Italia.
Eropa Terkagum, Tapi Luka Tak Terhindarkan
Tahun 1985 menjadi momen kontras. Juventus menjuarai Liga Champions pertama, namun kemenangan itu dibayangi Tragedi Heysel, ketika 39 fans tewas sebelum laga melawan Liverpool.
Luka sejarah itu menjadi pelajaran sekaligus titik balik manajemen sepak bola Eropa.
BACA JUGA:Ratusan Botol Miras Disita Tim Gabungan dari Sebuah Rumah di Bungursari Kota Tasikmalaya
Masa Emas Era Lippi dan Legenda Del Piero
Tahun 1990-an jadi puncak kejayaan Juventus.
Bersama pelatih Marcello Lippi, mereka meraih Liga Champions 1996, sejumlah Scudetto, dan mencetak generasi emas seperti Zidane, Del Piero, Inzaghi, dan Nedved.
Calciopoli 2006: Titik Terendah, Loyalitas Tertinggi
BACA JUGA:Vivo Y400 Pro Resmi Diluncurkan: Desain Mewah, Performa Andal, Kamera 4K Depan Belakang
Juventus terjerat skandal Calciopoli pada 2006 dan harus terdegradasi ke Serie B, serta kehilangan dua gelar Serie A.
Meski begitu, pemain bintang seperti Buffon, Del Piero, dan Trezeguet tetap bertahan, mencerminkan karakter klub yang tak mudah runtuh.
Dominasi Baru dan Kedatangan Cristiano Ronaldo
Usai membangun Allianz Stadium (2011), Juventus memasuki era baru.
BACA JUGA:Menarik Samsung Electronics Luncurkan Layanan Game Sepak Bola EA FC 25
Di bawah Conte dan Allegri, Juve menyabet 9 Scudetto beruntun (2012–2020).