Kisah Tukang Becak dan Makna Ketahanan Pangan: Sebuah Refleksi dari Pesan Gus Baha

Sabtu 11-01-2025,05:00 WIB
Reporter : Denden Rusyadi
Editor : Ahmad Faisal

RADARTASIK.COM - Di dunia ini seringkali mata kita terpusat pada hal-hal besar dan gemerlap. 

Kita cenderung berasumsi bahwa hanya perbuatan-perbuatan monumental yang layak mendapat perhatian dan pujian. 

Padahal, di balik kelemahan dan hal-hal kecil yang sering kita abaikan, tersimpan kekuatan yang luar biasa. 

Ceramah Gus Baha kali ini membuka mata kita untuk melihat keistimewaan dalam hal-hal kecil tersebut.

Nasehat Gus Baha mengingatkan kita bahwa amalan-amalan kecil, yang terkadang tersembunyi dan dianggap remeh, justru memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Allah. 

Pengajian Gus Baha memang seringkali membahas hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Beliau menekankan pentingnya ketulusan dalam setiap perbuatan, sekecil apapun itu.

“Kenapa para kiyai bangga dengan amal-amal yang kecil? Kadang memberi kepada santri yang melarat, tidak bisa kiriman uang, kadang memberi macam-macam, itu karena iman,” kata Gus Baha. 

Imanlah yang mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih, bahkan dalam hal-hal yang mungkin dianggap sepele oleh orang lain.

Amal yang mungkin terlihat kecil di mata manusia, seperti memberikan bantuan kepada santri yang kesulitan atau membantu sesama yang membutuhkan, sebenarnya memiliki nilai yang tak terhingga di sisi Allah. 

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an, "Famayya'mal mitsqola dzarrotin khoiroyyaroh," yang berarti "maka barang siapa yang melakukan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya" (QS Al-Zalzalah:7 ). 

Pesan Gus Baha dalam pengajiannya ini semakin jelas dengan contoh yang beliau berikan tentang konsep ketahanan pangan. 

“Ini penting saya sampaikan, kalau tidak disampaikan? Nanti ada pengemasan massal,” ucap Gus Baha. 

Beliau menyanyangkan anggapan bahwa hanya mereka yang berkumpul di hotel berbintanglah yang berjasa dalam menjaga ketahanan pangan. 

"Di mana orang yang rapat tentang ketahanan pangan, karena disampaikan oleh menteri dan staf-stafnya, orang itu akan dianggap berprestasi karena bisa menjaga ketahanan pangan, 'kuota pangan cukup'." Ujar Gus Baha

Kategori :