Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Senin 6 Januari 2024, Ini Pesan Presiden Prabowo Subianto

Minggu 05-01-2025,23:22 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh
Editor : Usep Saeffulloh

JAKARTA, RADARTASIK.COM — Mulai Senin 6 Januari 2025, program makan bergizi gratis dimulai.

Menurut Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Presiden Prabowo Subianto berpesan dalam amanatnya agar program makan bergizi gratis menggunakan bahan baku dari desa dan dalam negeri.

Dengan bahan baku program makan bergizi gratis dari desa dan dalam negeri, maka roda ekonomi desa bergerak. 

"Jadi arahan presiden, (MBG) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor," ujar Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya dikutip dari disway.id pada Minggu 5 Januari 2025.

BACA JUGA: Faktor Ini Nick Kuipers Dicintai Bobotoh Persib Bandung, Tak Jumawa Meski Lini Belakang Sulit Dibobol Lawan

BACA JUGA: Kenapa Zalnando Absen Bela Persib Lawan Bali United? Bojan Hodak Terang-Terangan Berikan Penjelasannya

Ribuan koperasi akan terlibat dalam program makan bergizi gratis sebagai program unggulan pemerintah ini.

Budi Arie mengatakan bahwa pihaknya telah mendata sebaran desa yang memproduksi beragam komoditas untuk menyokong MBG.

"Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaran makan bergizi gratis," ujar Budi Arie.

"Itu termasuk koperasi telur berapa, koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya," sambungnya.

BACA JUGA: Bolehkah Bawa Payung ke Dalam Whoosh? Simak Aturan Baru Kereta Api

BACA JUGA: Di Momen Tahun Baruan, LRT Jabodebek, Commuter Line dan LRT Sumsel Cetak Rekor

Desa, kata Budi Arie, berkontribusi menghasilkan berbagai kebutuhan seperti jagung, ikan nila, hingga melon. 

Hal tersebut, kata dia, masuk dalam 20% dana desa yang dianggarkan untuk ketahanan pangan.

"Tapi yang pasti, tadi untuk ketahanan pangan makan bergizi itu dari dana desa. Tadi saya sampaikan, saya laporkan 20 persen dari Rp 71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan," jelas Budi Arie menjelaskan.

Kategori :