- KAI Wisata 12.189 penumpang
- KCIC 331.854 penumpang
- LRT Jabodebek 1.067.530 penumpang
BACA JUGA: POCO X7 Pro Iron Man Edition, Smartphone Canggih dengan Sentuhan Ikonik Sang Pahlawan Marvel
Tingginya angka ini mencerminkan perkembangan moda kereta api yang semakin aman, nyaman dan terintegrasi untuk mendukung mobilitas masyarakat selama musim liburan.
Integrasi dan Inovasi Layanan Transportasi
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa KAI Group terus mengembangkan layanan dengan fokus pada integrasi antarmoda transportasi.
Contohnya, LRT Jabodebek kini terhubung dengan Commuter Line, MRT Jakarta, KA Bandara, Transjakarta hingga kereta cepat Whoosh, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk berpindah antarmoda.
”Keterhubungan ini memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna dalam merencanakan perjalanan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip, Minggu 5 Januari 2025.
Selain integrasi, KAI juga terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan, seperti memperkenalkan teknologi pengenalan wajah, menyediakan stasiun air minum, hingga penggunaan peralatan makan ramah lingkungan di layanan kereta api.
BACA JUGA: Huawei Mate XT 2 Siap Gebrak Pasar! Smartphone Lipat Tiga dengan Chipset Kirin 9020 yang Canggih
BACA JUGA: Nathan Barki, Petenis Indonesia Tersingkir di Mens World Tennis Championship 2024
Inisiatif lainnya adalah peluncuran fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada 23 Desember 2024.
Fitur ini bertujuan meningkatkan kesadaran pengguna akan pentingnya memilih transportasi yang ramah lingkungan.
”Hal tersebut dilakukan untuk menghadirkan solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia, mendukung mobilitas yang efisien, aman, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” tutur dia.