TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota Tasikmalaya terus berupaya mengurangi dampak buruk asap rokok melalui sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Selasa 24 Desember 2024, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Tasikmalaya, digelar kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan Dinas Kesehatan, pengusaha, komunitas anti-rokok, dan perangkat daerah.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Nina Kurniada, menjelaskan bahwa penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) belum berjalan optimal.
Hal ini membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Kami berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya KTR untuk melindungi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak," ujarnya.
Nina juga mengingatkan bahwa ibu hamil yang terpapar asap rokok berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau mengalami stunting.
"Banyak kasus stunting ditemukan pada anak-anak dari keluarga perokok. Ini menunjukkan betapa bahayanya rokok bagi kesehatan, tidak hanya bagi perokok aktif tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya," tambahnya.
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok menetapkan tujuh lokasi sebagai kawasan bebas asap rokok, yaitu fasilitas kesehatan, tempat belajar-mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat bekerja, dan area umum lainnya yang ditetapkan.
BACA JUGA:Riview Vivo Y29 5G yang Punya Ketahanan Kelas Militer, Baterai Besar, Kamera 50MP
Regulasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok, mengurangi asap rokok, serta mencegah perokok pemula.
Kabid Trantib Satpol PP Kota Tasikmalaya, Budhi Hernawan, yang juga seorang perokok aktif, menekankan bahwa penghormatan terhadap aturan KTR sangat penting.
"Kami tidak melarang merokok, tetapi ada tempat-tempat yang harus dihormati. Ini bukan hanya soal kepatuhan pada peraturan, tapi juga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi semua orang," tuturnya.
Budhi mengakui bahwa mengubah perilaku masyarakat terkait kebiasaan merokok bukanlah hal mudah.
BACA JUGA:Exit Tol Getaci Akses Bandara Wiriadinata Tasikmalaya di Mana?