RADARTASIK.COM - Gelaran konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang berlangsung pada 13-15 Desember di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, diwarnai insiden memalukan.
Sekelompok oknum polisi diduga terlibat dalam pemerasan terhadap ratusan warga Malaysia yang menghadiri acara tersebut.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri telah mengambil langkah cepat dengan mengamankan 18 personel yang terlibat.
Selanjutnya, mereka akan menjalani pemeriksaan dan diancam dengan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) serta proses hukum berdasarkan Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
BACA JUGA:Big Bang Festival 2024 Resmi Digelar Hingga 1 Januari 2025, Dimeriahkan Sheila on 7
Kasus pemerasan penonton DWP, langsung memicu kemarahan publik dan mencoreng citra Indonesia, terutama di mata internasional.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dari Divisi Humas Polri menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan para terduga pelaku dan akan melakukan investigasi secara transparan dan profesional.
Pihak Penyelenggara DWP 2024 menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini.
Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam investigasi dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
BACA JUGA:Lewat Mukernas 2024, Idrisiyyah Foundation Bangun Sinergi Strategis Menuju Futuh Islam
"Keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman pengunjung adalah prioritas utama kami," tulis pihak penyelenggara melalui Instagram.
Kasus ini tentu tidak hanya merusak kepercayaan publik terhadap Polri, tetapi juga memengaruhi citra pariwisata Indonesia.
Banyak komentar negatif dari penonton, terutama dari Malaysia yang mengungkapkan kekecewaan mereka.
Salah satu warganet menyebutkan, bahwa 400 lebih orang Malaysia merasa mengalami penghinaan karena keamanan, uang serta waktu mereka terbuang percuma.
BACA JUGA:Jadwal Semifinal Piala AFF 2024, Pertarungan Empat Tim Terbaik