RADAR TASIK.COM – Presiden klub Inter Milan, Beppe Marotta, menegaskan bahwa Inter memiliki DNA yang mewajibkan mereka untuk mencapai final Liga Champions dan meraih Scudetto musim ini.
Dalam wawancara dengan DAZN menjelang laga melawan Lazio, yang kemudian dimenangkan Inter dengan skor telak 6-0, Marotta menyatakan bahwa meski persaingan di klasemen semakin ketat, tidak ada tim yang benar-benar mendominasi.
Marotta juga menekankan kewajiban Inter untuk tampil kompetitif di semua ajang yang diikuti, karena klub sebesar Inter tidak bisa puas dengan hasil yang minimalis.
“Saya percaya malam ini penting untuk mengevaluasi kinerja tim. Memang benar klasemen mulai terlihat memanjang, tetapi kami masih berada dalam fase transisi. Belum ada pembicaraan tentang tim yang melarikan diri atau favorit juara,” ujar Marotta, dikutip dari Calciomercato.
“Dalam DNA kami, ada kewajiban untuk bersaing di semua kompetisi. Target kami adalah mencapai final Liga Champions dan memenangkan liga. Ini adalah pemikiran yang wajib kami miliki. Klub sebesar Inter tidak boleh puas dengan pencapaian minimal,” tegasnya.
Marotta juga memberikan dukungannya kepada Lautaro Martinez yang dinilai mengalami tekanan akibat kurangnya gol musim ini.
Menurutnya, gol akan membantu sang kapten tampil lebih percaya diri dan turut mendongkrak performa tim.
“Gol akan sangat membantu Lautaro, terutama untuk membuatnya lebih tenang dan percaya diri. Dia memang sedikit menderita, tetapi masalah kami bukan soal mencetak gol,” tutur Marotta.
“Namun, jika kapten kami juga bisa mencetak gol, tentu akan lebih mudah bagi kami untuk membawa pulang hasil positif,” pungkasnya.
Inter Milan sendiri tampil luar biasa dengan menghancurkan Lazio 6-0 dalam laga tunda giornata ke-16 Serie A di Stadion Olimpico.
Hasil tersebut menjaga posisi Inter di jalur perebutan gelar juara, tertinggal tiga poin dari pemuncak klasemen, tetapi masih memiliki satu laga tunda melawan Fiorentina.
Gol pembuka Inter dicetak oleh Hakan Calhanoglu melalui penalti di menit ke-41, setelah intervensi VAR menemukan handball yang dilakukan Samuel Gigot.
Menjelang turun minum, Federico Dimarco menggandakan keunggulan di menit ke-45 dengan menyambut umpan silang Denzel Dumfries.
Di babak kedua, dominasi Inter semakin terlihat. Nicolò Barella mencetak gol spektakuler di menit ke-51, yang kemudian diikuti sundulan Denzel Dumfries dua menit kemudian.
Kendali penuh Nerazzurri ditutup dengan gol Carlos Augusto di menit ke-77 dan Marcus Thuram di menit ke-90.