Tangisan bayi direkam secara alami sesuai dengan waktu yang telah dikonsultasikan bersama bidan.
BACA JUGA:Musim Hujan, Tagana Kabupaten Tasikmalaya Ingatkan Warga Waspada Rumah Roboh
Mengingat bayi sangat sensitif terhadap kualitas udara, tim produksi memastikan lokasi syuting memiliki udara yang bersih.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan air purifier di area syuting. Ini dilakukan agar bayi terhindar dari risiko udara kotor, terutama asap rokok yang berbahaya.
Upaya ini menunjukkan keseriusan tim produksi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, tidak hanya untuk kru dan pemain, tetapi juga untuk aktor bayi yang terlibat dalam film ini.
3. Komitmen untuk Tidak Merekam Penonton
Salah satu langkah menarik dari rumah produksi Cerita Films adalah komitmen mereka untuk tidak merekam reaksi penonton selama di dalam bioskop untuk keperluan promosi.
BACA JUGA:Revitalisasi Situ Lengkong Ciamis: Proyek Mangkrak, Retribusi Pun Merosot
Hal ini disampaikan langsung oleh produser Suryana Paramita yang menegaskan bahwa bioskop harus menjadi ruang aman dan intim bagi penonton dalam menikmati karya film.
Komitmen ini muncul setelah melihat respons penonton saat pemutaran 1 Kakak 7 Ponakan di Jogja-NETPAC Asia Film Festival (JAFF).
Bagi yang tertarik, penonton dapat menyaksikan film ini mulai 23 Januari 2025 di bioskop seluruh Indonesia.