Pembangunan Pasar Muktisari Kota Banjar Dinilai Gagal

Kamis 01-04-2021,12:30 WIB
Reporter : syindi

BANJAR — Pemerhati sosial politik H Akhmad Dimyati menilai relokasi dengan cara menyuruh para pedagang pindah dari lantai satu ke lantai dua kurang maksimal. Kata dia, saat ini pedagang bisa saja nurut naik ke lantai dua. Namun suatu saat pasti akan kembali turun.

“Ya solusinya jangan seperti itu, digiring secara fisik suruh naik ke lantai atas (dua, Red),” kata dia, Rabu (31/3/2021). Kata dia, solusinya harus ditinjau ulang rencana pembangunan dari awal.

Kata dia, seharusnya saat pembangunan pasar tradisional sesuai keinginan pedagang. “Menurut saya ini gagal. Karena ada muatan jawani (kearifan lokalnya, Red) yang tidak terakomodir,” kata dia.

Baca juga : Pasar Muktisari Kota Banjar Seperti Rumah Tahanan

Terpisah, Kepala DKUKMP Kota Banjar Edi Herdianto SSos mengatakan pedagang yang biasa berjualan di lorong lantai satu Pasar Muktisari Langensari mulai sadar naik ke lantai dua.

“Dari jumlah 100 orang pedagang atau PKL yang sadar berjualan di lantai dua sebanyak 70 persen. Sedangkan 30 persen lagi tidak berjualan, karena mereka berjualan di pasar yang lain,” katanya.

Dia menjelaskan, Pasar Muktisari Langensari sampai saat ini merupakan pasar mingguan. Buka tiga hari, Senin, Rabu dan Sabtu. Rencananya ke depan bisa dijadikan pasar harian.

Diakuinya, para pedagang yang dipindahkan ke lantai dua ada yang menerima. Namun ada juga yang mengeluh, dengan alasan pelanggan tidak tahu dan sepi pembeli.

Dia menambahkan, pedagang tidak perlu lagi bawa lapak untuk berjualan. “Karena di lantai dua sudah disediakan gerobak dan pedagang cukup menempati dan siap berjualan,” ujarnya. (nto)
Tags :
Kategori :

Terkait