RADAR TASIK.COM - Zvonimir Boban harus menerima kenyataan pahit setelah kalah dalam pengadilan melawan AC Milan dan diwajibkan mengembalikan Rp 20 miliar ke klub.
Dilansir dari media Italia Tuttomercatoweb, bab terakhir dalam perselisihan hukum antara Boban dan AC Milan kini telah berakhir.
Kasus ini bermula dari pemecatan sah Boban sebagai direktur klub Rossoneri, yang kemudian ia tuntut untuk kompensasi.
Boban menjabat sebagai direktur Milan dari Juni 2019 hingga Maret 2020, saat klub dikelola oleh CEO Ivan Gazidis dan pemilik Elliott Management.
Pemecatannya terjadi setelah ia secara terbuka mengkritik kebijakan klub. Boban lalu menggugat AC Milan untuk mendapatkan kompensasi atas kehilangan pendapatan akibat pemecatan tersebut.
Pada tahap awal, Boban berhasil memenangkan kasus ini dan menerima kompensasi sebesar €5,375 juta (sekitar Rp 89 miliar), yang telah dibayarkan oleh Milan.
Namun, klub Rossoneri juga memenangkan sebagian kasus, sehingga mereka berhak atas pengurangan kompensasi sebesar €1,25 juta.
Meski kedua pihak mengajukan banding, Pengadilan Kasasi akhirnya memutuskan bahwa Boban harus mengembalikan sekitar €1,2 juta (sekitar Rp 20,79 miliar) kepada klub.
Sebagai pemain, Boban membela AC Milan selama sembilan musim (1992-2001) dan meraih sembilan gelar bergengsi, termasuk empat gelar Serie A, tiga Piala Super Italia, satu Liga Champions, dan satu Piala Super Eropa.
Pada April 2021, Boban diangkat sebagai Kepala Sepak Bola UEFA. Namun, ia mengundurkan diri pada 25 Januari 2024 karena perbedaan pendapat dengan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
Saat ini, gelandang legendaris tersebut bekerja sebagai komentator di Sky Sport.