RADARTASIK.COM - Tanpa kita sadari, ada hubungan yang sangat erat antara ketidakikhlasan dan sikap merasa memiliki.
Hal ini pernah dibahas dalam salah satu pengajian Gus Baha dan dengan gaya penyampaiannya yang sederhana, ia menjelaskan topik ini dengan bahasa yang mudah dipahami.
Gus Baha mengajak kita untuk merenungkan esensi keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan:
"Orang (yang) tidak ikhlas itu menurut saya itu orang aneh. Ikhlas itu gampang, sudah saya bilang."
Menurut Gus Baha, keikhlasan sebenarnya bukan hal yang sulit. Kesulitan muncul karena kita sering terjebak pada ego dan rasa kepemilikan.
Padahal, segala sesuatu yang kita miliki, hakikatnya adalah kepunyaan Allah yang hanya dititipkan kepada kita.
Gus Baha kemudian melanjutkan: "Kalau kamu yakin ilmu itu milik Allah, mengasihkan (memberi ilmu) juga ikhlas. Wong itu juga milik Allah."
Orang yang benar-benar ikhlas tidak akan merasa memiliki apa yang ada padanya, termasuk ilmu.
Sebab sejatinya, ilmu dan pengetahuan yang dimiliki manusia adalah anugerah dari Allah. Jika Allah berkehendak, Dia bisa saja mengambil semua yang telah diberikan kepada manusia.
Allah Maha Kuasa untuk membuat seseorang lupa pada apa yang telah dipelajarinya selama bertahun-tahun, baik melalui penyakit atau sebab lainnya. Bagi Allah, hal itu sangat mudah.
"Apa sih yang kamu punya? Sehingga kamu tidak ikhlas? Uang milik Allah, energi milik Allah, bumi milik Allah, kemudian kamu merasa memiliki? Merasa memiliki itu sudah kesalahan, kan? Bagaimana Anda (bisa dikatakan) memiliki?" tegas Gus Baha.
Salah satu poin penting dalam ceramah Gus Baha adalah bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk merasa berat dalam berbagi, baik ilmu, harta, maupun tenaga. Semua yang kita miliki sejatinya berasal dari Allah, dan kita hanyalah perantara.
Rasa kepemilikan yang berlebihan adalah kekeliruan yang membuat kita sulit untuk ikhlas. Sebaliknya, jika kita menyadari bahwa semua berasal dari Allah, hidup kita akan menjadi lebih ringan dan penuh ketenangan.
Melalui pengajiannya, Gus Baha mengajarkan bahwa keikhlasan adalah kunci kebahagiaan. Dengan melepaskan rasa kepemilikan, kita akan lebih mudah memberi dan menerima tanpa rasa iri atau sombong.
Pesan Gus Baha memberikan pelajaran penting tentang keterkaitan antara sikap tidak ikhlas dan rasa memiliki. Jika logikanya dibalik, untuk bisa ikhlas, kita harus menghindari sikap "merasa memiliki."