RADAR TASIK.COM – Ketua PSSI Erick Thohir menyebut Indonesia sebagai "raksasa yang sedang tidur" dalam wawancaranya dengan media Italia usai kemenangan atas Arab Saudi.
Timnas Indonesia tampil mengejutkan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat ini, mereka berada di posisi ketiga klasemen dengan raihan 6 poin, hanya selisih satu poin dari Australia yang berada di posisi kedua.
Seperti diketahui, dua tim teratas di grup akan lolos langsung ke Piala Dunia, sementara peringkat ketiga dan keempat melanjutkan perjuangan ke babak keempat.
Pada babak tersebut, juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia, sedangkan peringkat kedua harus menjalani babak playoff lagi untuk melawan wakil dari benua lain.
Untuk menjaga peluang lolos, Timnas Garuda harus mencuri poin saat bertandang ke markas Australia pada 20 Maret 2025 mendatang.
Selain itu, Indonesia harus memaksimalkan dua laga kandang melawan Bahrain dan China, serta menahan imbang Jepang di laga terakhir sambil berharap Australia atau Arab Saudi tergelincir.
Dalam wawancaranya dengan media Italia, Corriere dello Sport, Erick Thohir menyatakan bahwa sepak bola Indonesia tengah mengalami kebangkitan luar biasa.
“Tingginya tingkat kehadiran di stadion, dukungan sponsor, dan peningkatan pendapatan dari hak siar menjadi indikator positif dari gairah masyarakat terhadap sepak bola,” ungkapnya.
Menurut Erick Thohir, jika Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia, itu akan menjadi pencapaian luar biasa.
Namun, ia menekankan pentingnya program yang solid dan efektif untuk membangun masa depan sepak bola nasional.
“Lolos ke Piala Dunia akan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, antusiasme terhadap sepak bola di sini belum pernah setinggi ini,” kata Erick Thohir kepada Corriere dello Sport, seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Semua orang dapat melihat bagaimana federasi bekerja keras menjalankan program yang efektif dan solid,” lanjutnya.
“Belum pernah sebelumnya kami memiliki begitu banyak pertandingan dengan tiket terjual habis berturut-turut,” tambahnya.
“Ada sponsor dari berbagai sektor yang ingin berkolaborasi, dan pendapatan dari hak siar televisi akan berlipat ganda. Tim nasional berhasil menarik perhatian dan melibatkan semua pihak,” jelasnya.
Mantan Presiden Inter Milan ini juga menyoroti tragedi Kanjuruhan pada 2022 sebagai momen penting yang mendorong perubahan besar dalam tata kelola sepak bola Indonesia.