Pesan ini diiringi dengan pengingat dari ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya surat Al-Waqi'ah ayat 63 dan 64. Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala berfirman:
"Apakah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam? Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan?"
Melalui ayat ini, Gus Baha mengajak kita untuk merenung. Beliau memberi contoh ketika kita menanam jagung, kita hanya menanam lalu meninggalkannya. Tapi siapa sebenarnya yang menanam tanaman itu? Dialah Allah. Apalagi jika Allah berkehendak, tanaman itu tidak bisa tumbuh atau hancur.
Ceramah Gus Baha ini menjadi pengingat penting agar kita tidak sombong atas apa yang kita miliki. Semua keberhasilan manusia, dari hasil panen hingga sistem negara yang baik, adalah bentuk anugerah dari Allah.
Dengan memahami ini, kita diajak untuk selalu bersyukur dan mendahulukan Allah dalam segala hal.
Ceramah ini tidak hanya memberikan pandangan mendalam tentang hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kesadaran bahwa setiap nikmat yang kita terima adalah pemberian-Nya.
Semoga pesan bijak Gus Baha ini menjadi panduan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.