TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pada pertengahan Oktober 2024, Netflix mendapat sorotan tajam setelah menghapus 19 film terkait Palestina dari platform mereka.
Langkah ini memicu kecaman dari berbagai pihak yang mempertanyakan alasan penghapusan koleksi yang sebelumnya menjadi bagian dari katalog "Palestinian Stories" di Netflix.
Menanggapi hal ini, Netflix mengungkapkan bahwa penghapusan tersebut terjadi karena lisensi yang mereka miliki telah berakhir.
Alasan Penghapusan Film Palestina di Netflix
BACA JUGA:Prediksi Pertandingan Indonesia U-17 VS Australia: Laga Penentu Menuju Piala Asia U-17 2025
Dalam pernyataan resmi yang dilaporkan oleh The Hollywood Reporter, Netflix menjelaskan bahwa koleksi "Palestinian Stories" merupakan bagian dari kesepakatan lisensi selama tiga tahun yang dimulai pada Oktober 2021.
Lisensi tersebut mencakup 32 judul film yang menampilkan berbagai cerita tentang Palestina.
Namun, karena lisensi ini telah kedaluwarsa, Netflix secara otomatis kehilangan hak untuk menayangkan 19 film dari koleksi tersebut.
"Koleksi itu bagian dari kesepakatan lisensi tiga tahun. Lisensi tersebut kini telah kedaluwarsa" ujar pihak Netflix.
BACA JUGA:Raffi Ahmad Jalani Pembekalan Akmil di Magelang, Tampak Antusias
Meski demikian, mereka tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik keputusan tidak memperpanjang lisensi atas film-film tersebut.
Penghapusan film-film Palestina ini menuai protes, khususnya dari organisasi anti-perang AS, Codepink, yang berfokus pada isu hak asasi manusia dan keadilan.
Codepink segera menggalang petisi untuk mendesak Netflix menayangkan kembali film-film Palestina tersebut. Hingga Jumat (25/10), petisi ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 4.500 tanda tangan.
Bagi sebagian masyarakat, terutama yang peduli pada hak-hak Palestina, koleksi film ini memberikan sudut pandang yang unik mengenai perjuangan dan kehidupan rakyat Palestina.
BACA JUGA:Didoakan Kyai dan Ulama, Pasangan Yanto-KH Aminudin Siap Menangkan Pilkada Kota Tasikmalaya