Selain ruang kepala sekolah dan guru, beberapa ruangan lain seperti perpustakaan dan musala juga mengalami kerusakan.
Bahkan, pelaku sempat berusaha mencuri mesin air, namun tidak berhasil membawanya.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga bahwa pelaku lebih dari satu orang.
Hal ini didasarkan pada temuan dua kamera CCTV yang dibuang di kebun oleh pelaku.
"CCTV sempat merekam aksi mereka, namun upaya untuk membuka rekaman masih terkendala karena set box belum dapat diakses," tutur Iptu Dede.
Penyelidikan akan terus dilanjutkan untuk mengungkap identitas pelaku dan memeriksa lebih lanjut kondisi sekolah setelah kejadian.