RADARTASIK.COM - Kehadiran pemain keturunan di Timnas Indonesia menjadi salah satu strategi yang diusung oleh pelatih Shin Tae-yong dalam memperkuat skuad Garuda.
Salah satu nama yang sangat dinantikan adalah Kevin Diks, kini Kevin Diks resmi memperkuat timnas dan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Setelah penantian panjang, impian Shin Tae-yong untuk melihat Kevin Diks resmi memperkuat timnas dan bermain bersama Timnas Indonesia akhirnya terwujud.
Kevin Diks adalah pemain keturunan Indonesia-Belanda yang lahir di Apeldoorn, Belanda.
BACA JUGA:Upaya Pemerintah Pusat Memberantas Kemiskinan di Tasikmalaya Melalui Program MBKM Desa Cemara
Memiliki posisi utama sebagai bek kanan, Diks dikenal dengan permainan agresifnya di lapangan, baik dalam bertahan maupun membantu serangan.
Karier Diks di Eropa cukup cemerlang, di mana ia pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Fiorentina di Italia dan Vitesse Arnhem di Belanda.
Diks, yang memiliki darah Indonesia dari salah satu orang tuanya, selalu menunjukkan ketertarikan untuk bermain di Timnas Indonesia.
Namun, proses naturalisasi dan beberapa hambatan administratif membuat langkahnya ke Timnas Garuda sempat tertunda.
Sejak awal kepelatihannya di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sudah menargetkan beberapa nama pemain keturunan yang ia anggap bisa memperkuat skuad Garuda.
BACA JUGA:Protes Shin Tae-yong, Hasil Laga Bahrain vs Timnas Indonesia Tak Adil!
Empat nama pemain yang diidamkan Shin tersebut adalah Jordi Amat, Sandy Walsh, Mees Hilgers, dan Kevin Diks.
Shin Tae-yong melihat potensi besar dari keempat pemain ini untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi, terutama dalam persiapan menghadapi kompetisi internasional.
Melansir dari tribunnews.com, "Kehadiran pemain-pemain ini bukan hanya untuk menambah kekuatan fisik, tapi juga pengalaman bermain di liga-liga top Eropa," ujar Shin Tae-yong dalam sebuah wawancara.
Namun, upaya untuk merekrut pemain keturunan ini tidaklah mudah. Proses naturalisasi memakan waktu cukup lama, dan berbagai tantangan administratif sering kali menjadi hambatan bagi PSSI dalam mempercepat proses tersebut.