TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan paling penting bagi umat Hindu, khususnya di Bali.
Tahun 2024, perayaan ini jatuh pada Rabu, 25 September.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna mendalam dari Hari Raya Galungan serta hubungannya dengan Kuningan.
Makna Galungan
Galungan berasal dari kata "galung," yang berarti "kemenangan." Hari Raya ini menandakan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).
BACA JUGA:Mengenal Jenis-jenis Kurma, Hidangan yang Wajib Ada Saat Hari Raya Islam
Perayaan ini merupakan saat yang tepat bagi umat Hindu untuk menghaturkan puja dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui ritual ini, umat mengingat pentingnya nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Galungan bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga menjadi waktu untuk refleksi.
Selama sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan, yang jatuh pada 5 Oktober 2024.
Kuningan adalah waktu untuk menghormati para dewa juga leluhur.
Dalam konteks ini, kedua hari raya tersebut menjadi periode yang penuh makna, di mana umat bisa merenungkan perjalanan spiritual dan menghargai tradisi serta leluhur mereka.
BACA JUGA:Sempat Mengendap, Kasus Dugaan Penodaan Agama Hindu Dilanjut Polri Panggil Pelapor dan Terlapor
Tradisi dan Ritual
Dalam merayakan Galungan, berbagai ritual dilakukan, mulai dari menghias pura hingga menyajikan berbagai hidangan khas.