Kalimantan Utara: Rp 107.000 (5,5 kg) dan Rp 229.000 (12 kg).
4. Sulawesi dan Maluku
Sulawesi Selatan: Rp 94.000 (5,5 kg) dan Rp 194.000 (12 kg).
Maluku dan Papua: Rp 117.000 (5,5 kg) dan Rp 249.000 (12 kg).
BACA JUGA:Aksi Pencurian 130 Tabung Elpiji di Cirebon Terekam CCTV, Pelaku Beraksi Gunakan Pick Up
Faktor Penetapan Harga
Harga gas elpiji terbaru ditentukan berdasarkan beberapa faktor penting.
PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan bahwa penetapan harga mempertimbangkan tren harga rata-rata publikasi contract price aramco (CPA) dan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.
Penyesuaian harga dilakukan setiap periode berdasarkan evaluasi tren yang relevan.
Dampak Nilai Tukar
Melemahnya dollar AS terhadap Rupiah memberikan pengaruh positif terhadap harga Elpiji.
Saat nilai tukar Rupiah menguat, harga Elpiji dapat ditetapkan lebih rendah, menjaga kestabilan biaya bagi konsumen.
Stabilitas Harga
Menjaga harga Elpiji tetap stabil adalah langkah yang diambil Pertamina untuk mengurangi ketidakpastian di kalangan konsumen.
Keputusan untuk tidak menaikkan harga pada Oktober 2024 mencerminkan upaya perusahaan untuk memberikan kepastian bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.