TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Warga Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa menyeberangi Sungai Citanduy akibat rusaknya jembatan gantung Siliwangi.
Kondisi ini memaksa warga untuk menggunakan jalur yang terendam air sungai, terutama setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu, 11 September 2024.
Menurut Herdiana, salah satu warga setempat, akses ini dipilih oleh warga yang hendak beraktivitas, termasuk para pelajar yang harus menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah.
Jembatan Siliwangi yang rusak tidak bisa lagi digunakan karena dikhawatirkan berbahaya.
BACA JUGA:PKB Kota Tasikmalaya Mantapkan Kendali Pemenangan Yakin di Pilkada
Alternatif lain adalah jalur utama yang memerlukan waktu tempuh lebih lama karena jaraknya lebih jauh.
“Setiap hari kami terpaksa menyeberangi sungai, bahkan saat air sungai meluap. Untuk saat ini, ketinggian air hanya selutut, tetapi bila hujan terus turun, debit air bisa meningkat dan jalur ini tidak bisa dilewati,” ujar Herdiana.
Warga lainnya, Aom (35), menambahkan bahwa kondisi semakin berbahaya saat hujan deras.
Warga atau pelajar tidak bisa melintas karena arus sungai yang deras dan ketinggian air yang meningkat.
BACA JUGA:Inspirasi dari Revolution of Our Times: Mengingat Tragedi September Hitam di Tasikmalaya
Namun, karena jalur utama memakan waktu tiga kali lebih lama, banyak warga tetap nekat menempuh jalur ini meskipun berisiko.
“Warga dan pelajar sering kali harus mengurungkan niat beraktivitas atau kembali pulang jika debit air terlalu tinggi. Ada juga yang terpeleset saat mencoba menyeberangi sungai, terutama saat air sedang tinggi,” kata Aom.
Warga Desa Nagrog berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan Siliwangi atau membangun jembatan permanen agar aktivitas mereka bisa berlangsung dengan aman dan lancar.