TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Bayi baru lahir(neonatus) adalah anak yang berusia di bawah 28 hari, selama 28 hari pertama kehidupan, anak tersebut memiliki risiko kematian tertinggi.
Kekebalan tubuh Bayi baru lahir belum sepenuhnya berkembang mereka lebih rentan terhadap infeksi karena pertahanan tubuh mereka belum kuat.
Salah satu cara penularan penyakit adalah melalui kontak fisik, seperti saat bayi dicium.
Orang dewasa yang tidak menunjukkan gejala penyakit pun bisa membawa virus atau bakteri yang dapat ditularkan ke bayi melalui ciuman.
Lalu apa bahaya mencium bayi baru lahir sembarangan? Berikut adalah risiko penyakit dari sembarangan mencium bayi baru lahir
BACA JUGA:Peran Ayah Asi, Pendamping dan Pendukung Seorang Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif untuk Bayi
Mencium bayi sembarangan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa menular melalui ciuman pada bayi:
1. Herpes Simplex
Herpes simplex tipe 1 (HSV-1) adalah virus yang dapat menular melalui ciuman.
Gejala infeksi ini pada bayi meliputi ruam biru, gusinya merah dan bengkak, serta ruam merah di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Infeksi herpes bisa sangat berbahaya bagi bayi, karena dapat menyebabkan komplikasi serius.
2. Kissing Disease
Kissing disease atau mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein-Barr.
Virus ini dapat menular ke bayi melalui ciuman atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi.
Gejala mononukleosis termasuk demam tinggi, tenggorokan sakit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Sariawan
Sariawan pada bayi disebabkan oleh infeksi jamur yang hidup di mulut dan saluran cerna.
Ketika seseorang yang terinfeksi lalu kemudian sembarangan mencium bayi, jamur ini bisa berpindah ke mulut bayi dan menyebabkan timbulnya sariawan.
Gejala sariawan termasuk bercak putih di mulut dan gusi yang bisa membuat bayi tidak nyaman dan enggan menyusu.
4. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Virus penyebab flu dan pilek juga dapat ditularkan karena sembarangan mencium bayi baru lahir. Bayi yang menderita ISPA dapat mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan demam.
Infeksi ini bisa diperparah jika bayi terpapar virus dari orang yang sedang sakit.
5. Virus RSV (Respiratory Syncytial Virus)
RSV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan serius pada bayi.
Virus ini sangat menular dan bisa ditularkan kepada bayi karena sembarangan mencium bayi baru lahir.
Infeksi RSV dapat menyebabkan bayi sulit bernapas dan memerlukan perawatan medis intensif.
6. Meningitis
Meningitis adalah peradangan selaput otak yang dapat menular melalui ciuman jika penderita sedang mengalami infeksi.
Penyakit ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera. Gejala meningitis termasuk demam tinggi, sakit kepala, dan kekakuan tengkuk.
Langkah-Langkah Pencegahan
BACA JUGA:Terapi Uap Alami untuk Bayi dan Anak-anak, Ampuh Obati Flu dan Batuk, Bisa Dilakukan Di Rumah
Untuk melindungi bayi dari risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui ciuman, orang tua dapat mengambil beberapa langkah pencegahan:
1. Hindari Kontak Fisik dengan Orang yang Sakit: Pastikan bayi tidak dicium atau dipegang oleh orang yang tampak sakit atau sedang mengalami gejala flu dan batuk.
2. Edukasi Keluarga dan Teman: Beritahu keluarga dan teman tentang pentingnya menjaga jarak dari bayi jika mereka merasa tidak sehat. Tekankan bahwa mencium bayi dapat membawa risiko kesehatan.
3. Jaga Kebersihan Tangan: Selalu cuci tangan sebelum memegang bayi, dan ajari orang di sekitar Anda untuk melakukan hal yang sama.
4. Perhatikan Gejala Bayi: Waspadai tanda-tanda penyakit pada bayi seperti demam tinggi, ruam, atau kesulitan bernapas, dan segera konsultasikan ke dokter jika ada gejala yang mencurigakan.
BACA JUGA:5 Menu MPASI Homemade untuk Bayi 8 Bulan, Simpel dan Mudah Dibuat
Mencium bayi tampaknya seperti tindakan yang penuh kasih, namun sembarangan mencium bayi baru lahir dapat membawa risiko kesehatan yang serius.
Melindungi bayi dari infeksi dan penyakit memerlukan kewaspadaan dan edukasi yang baik.
Dengan memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan bayi Anda dengan lebih baik dan memastikan mereka tetap sehat dan bahagia.