Saat ini, provinsi-provinsi di Indonesia yang memiliki status kekhususan dan keistimewaan memberikan contoh bagaimana pengakuan dan penghormatan atas kekhususan dan keistimewaan dapat mendukung pembangunan daerah secara lebih efektif dan inklusif.
Dari sudut pandang anak muda, pemekaran ini bukan hanya soal sejarah DIP yang Panjang, melainkan juga tentang membuka peluang baru dan memberikan ruang yang lebih besar bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerahnya.
Anak muda Parahyangan diharapkan menjadi motor penggerak perubahan, inovasi, dan kreativitas yang dapat mendorong kemajuan wilayahnya.
BACA JUGA:Seputar Piala Presiden 2024: Ini Janji Dimas Drajad Setelah Debut Bersama Persib Bandung
Sebagai mahasiswa Pascasarjana Administrasi Publik STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, saya melihat bahwa pemekaran Provinsi Daerah Istimewa Parahyangan dari Jawa Barat bukan hanya sebuah wacana, tetapi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk diwujudkan demi mencapai pemerataan pembangunan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Sebagai anak muda yang peduli terhadap masa depan daerah, saya melihat bahwa pemekaran ini dapat membuka peluang baru bagi pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.
Selain itu, dengan status istimewa, daerah ini bisa mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada.
Penggapaian cita-cita Provinsi Daerah Istimewa Parahyang tidak akan terlepas dari peran bangsa Indonesia dan negara-negara di dunia yang terkordinasi didalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nations baik dalam bidang ekonomi, politik, militer dan hubungan yang lain demi terciptanya keselarasan dunia.
Khusus untuk Provinsi Daerah Istimewa Parahyang yang merupakan daerah para raja Sunda dalam sejarah leluhur bahwa Raja Sunda Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang kemudian digantikan oleh anaknya Prabu
Surawisesa telah melakukan hubungan baik dengan bangsa Portugis dibindang ekonomi dan militer yang dinyatakan dalam perjanjian Padrao.
Ini menjadi sejarah yang baik untuk kembali melakukan hubungan yang baik dengan negara-negara yang untuk berkerjasama demi tercapainya perdamaian dunia dan kesejahteraan masyarakat dunia.
Namun, pemekaran ini juga harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat. Transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas harus menjadi prinsip utama dalam proses ini untuk memastikan bahwa pemekaran ini benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak.
BACA JUGA:Ini Komentar Bobotoh Atas Kekalahan Persib Lawan Borneo FC, Optimis Semifinal Piala Presiden 2024?
Pemekaran Provinsi Daerah Istimewa Parahyangan dari Jawa Barat bukan hanya tentang membentuk wilayah administratif baru, tetapi juga tentang membangkitkan kembali semangat dan identitas daerah yang kaya sejarah dan budaya.
Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa warisan sejarah kita tidak hanya diingat, tetapi juga dihargai dan dikembangkan untuk generasi mendatang.