"Ini sudah bagus. Asa luang gitu liatnya. Tetapi memang kita kalau mau jajan agak jauh, ya harus nyebrang ke sana, atau jajan dulu baru ke sini. Khawatir ada anak kecil nyebrang, paur gitu. Kalau aja ada yang nyebrangin gitu mungkin bisa meningkatkan keselamatan," tambahnya.
Rivan (26), seorang fotografer, juga mengakui bahwa banyaknya PKL dan parkir sembarangan memengaruhi estetika spot foto di area tersebut.
"Kita sebagai tukang foto seringnya memilih background yang ada tulisan 'Kota Tasikmalaya' nya. Itu lebih bagus jelas, ketimbang dekat trotoar ini. Memang banyak pedagang jadi pertimbangan estetika, meskipun bisa saja jadi bagus tergantung tema fotonya," jelas Rivan.
Pengunjung menghabiskan waktu sekitar dua hingga tiga jam di Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya, dengan kendaraan terparkir di sana hingga akhirnya dipindahkan paksa oleh anggota Satpol PP.