"Allah tak akan memberikan kewenangan kalau tidak dengan kemampuannya. Artinya kalau Ibu Nurhati ditakdiran menjadi kepala daerah di Kota Tasikmalaya kami yakin bukan hanya diberikan kemenangannya tapi juga kemampuannya," tegasnya.
Menurut Uu hal yang ada dalam dunia politik semua serba mungkin. "Misal endingnya Nurhayati maju bersama Ivan Dicksan. Karena pastinya sebuah keputusan dalam politik adalah kalau sudah jadi.
"Jadi mungkin saja misalnya Pak Ivan nomor 1, Bu Nurhayati nomor 2. Atau sebaliknya. Itu bisa-bisa saja. Tapi juga ada Agus Wahyudin. Jadi ya tinggal berkompetisi saja," tambahnya.
Sebab dirinya juga berpengalaman saat ingin menjadi Bupati Tasikmalaya. Kala itu dia berkompetisi dengan kader-kader PPP yang lain.
Karena, dalam pengamatan Uu, satu titik dibutuhkan dan diinginkan oleh beberapa orang. Pasti ada rivalitas.
"Jadi jangan kaku dan jangan anti terhadap rivalitas saat mengejar sebuah jabatan dalam politik. Karena jabatan itu diinginkan setiap orang," sarannya.
Untuk meraih kemenangan PPP ketigakalinya dalam pesta demokrasi di Kota Tasikmalaya, menurut Uu seluruh kader apapun keputusan dari partai harus diikuti, taati dan perjuangkan.
"Sebelum ada keputusan silahkan semua berjuang. Yang dukung Ibu Nurhayati silahkan. Yang dukung Pak Ivan silahkan. Yang dukung Agus Wahyudin silahkan. Sekarang saatnya berkompetisi. Tapi di saat sudah ada keputusan partai tolong harus diperjuangkan dan jangan dijadikan sebagai alat perpecahan," sarannya.