Modal Patungan Rp 30 Ribu, Siswa-Siswi SMAN 10 Tasikmalaya Lakukan Simulasi Nikah

Rabu 05-06-2024,18:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pelajar SMAN 10 Tasikmalaya menggelar simulasi pernikahan kemarin Selasa 4 Juni 2024, sebagai bagian dari praktik belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbasis kearifan lokal.

Ari Wawan Darmawan MPd, Wakasek Kurikulum mengatakan, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung tentang prosesi pernikahan umat Muslim sekaligus mengenakan adat Sunda.

"Ini untuk mengaktualisasikan mata pelajaran PAI, salah satunya tentang pernikahan. Poin pentingnya, anak-anak antusias dan masing-masing membagi tugas. Ada yang menjadi Wedding Organizer, tim make-up, fotografer, mereka semua menikmati," kata Ari kepada Radar Tasikmalaya.

Setiap kelompok dari kelas XI diminta untuk berkreasi sekreatif mungkin, mulai dari sesi foto prewedding, menghelat kenduri, hingga kegiatan lain yang biasa dilakukan dalam pernikahan adat Sunda.

BACA JUGA:Bawaslu Awasi Kasus Joki Coklit dalam Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya

"Prosesinya kami nilai, termasuk akad nikah dan dekorasi. Serta kekompakan tim," terangnya.

Selain itu, simulasi akad nikah hingga pesta pernikahan ini juga menyampaikan pesan bahwa pernikahan seyogyanya dilakukan secara khidmat dan terhormat. 

SMAN 10 Tasikmalaya menegaskan bahwa mereka tidak mendukung pernikahan dini, seperti yang terlihat dalam prosesi simulasi dimana kedua mempelai dan keluarga tampak bahagia.

"Ini hanya simulasi. Peserta didik diberikan gambaran lewat prosesi simulasi pernikahan. Ini sekaligus aktualisasi P5 dengan kearifan lokal. Kami jelas tidak mendukung pernikahan dini, maka penting diperhatikan simulasi ini," tutur Heri, salah seorang guru.

BACA JUGA:Berburu Diskon Tiket Kereta untuk Liburan Sekolah! Cek Jadwal dan Lokasi di Bandung dan Jakarta

Regina, seorang siswa kelas XI menjelaskan bahwa meskipun modal nikah sungguhan biasanya membutuhkan banyak uang, dalam simulasi ini para murid diminta patungan Rp 30 ribu untuk menggelar pesta pernikahan di ruangan kelas.

"Kami sewa dekorasi, baju pengantin, bikin undangan, dan dekorasi lainnya. Kebetulan ada yang cocok jadi pengantin, dan kami pilih. Kami belajar susunan acara pernikahan sehingga nanti saat acara sesungguhnya kami sudah hapal dan paham pernikahan seperti apa," jelas Regina.

Kategori :