Meme-meme terkenal seperti "Distracted Boyfriend", "Wojak", dan "Pepe the Frog" menyebar dengan cepat dan menjadi subkultur internet yang populer.
Meme juga secara tidak terduga menjangkau dunia pemasaran dan politik.
BACA JUGA: Cerita Si Unyil yang Abadi, Dikenang Oleh Anak-Anak Lintas Generasi Selama 40 Tahun Lebih
Banyak merek dan politisi yang menggunakan meme sebagai alat untuk membangun koneksi dengan audiens mereka yang lebih muda.
Kampanye meme yang sukses dapat membuat merek atau politikus menjadi viral dan lebih menarik bagi generasi digital.
Pengaruh Meme Terhadap Budaya Online
Meme telah menciptakan bahasa dan referensi budaya yang unik dalam komunitas online.
Mereka menghasilkan humor, ikon populer, dan meme viral yang mencerminkan tren dan peristiwa saat ini.
Pengaruh meme dalam budaya online dapat dilihat dalam cara komunikasi online yang terus berkembang dan berkembangnya kreativitas pengguna internet.
Meme menjadi referensi untuk mengutarakan maksud tertentu, seperti ungkapan "diwojakin" yang berasal dari meme wojak yang terkenal sejak tahun 2010
Meme wojak diilustrasikan sebagai lelaki botak dengan sketsa garis hitam dan raut wajah sedih yang mengekspresikan perasaan depresi, penyesalan dan kesepian.
Meme wojak sering dihububgkan dengan ungkapan "I know that feel" (Aku tahu rasanya seperti apa).
Contohnya ketika ada postingan yang mengisahkan seorang suami yang istrinya selingkuh.
Seorang pengguna medsos mungkin akan membagikan meme wojak di kolom komentar dengan maksud ingin mengatakan bahwa "I know that feel"
Hal ini menggambarkan dua hal, pertama bisa jadi ia sedang berempati pada si pria yang diselingkuhi atau ia sedang mengungkapkan bahwa dirinya juga pernah mengalami itu.