RADARTASIK.COM— Batara Narada dalam cerita wayang dikisahkan sebagai penasehat kahyangan, yang sakti dan bijaksana.
Ia adalah putra sulung dari Sanghyang Caturkanaka dengan Dewi Laksmi.
Batara Narada juga dikenal dengan nama lain, yaitu Sanghyang Kanwakaputra atau Sanghyang Kanekaputra.
Dalam silsilah keluarganya, Batara Narada merupakan cucu Sanghyang Wening dan adik dari Sanghyang Wenang.
Ketiga saudara kandungnya masing-masing bernama Sanghyang Pitanjala, Dewi Tiksnawati, dan Sanghyang Caturwarna.
Kisah Batara Narada yang memiliki kesaktian luar biasa. Ia pernah bertapa di atas permukaan air samudra sambil menggenggam Cupu Linggamanik.
Karena kesaktiannya yang melebihi Sanghyang Manikmaya atau Batara Guru, Batara Narada ditundukkan dengan Aji Kemayan, sehingga wujudnya menjadi pendek bulat dan berparas jelek.
Sebagai imbalan, Batara Narada diangkat menjadi penasehat kahyangan dan dituakan oleh Sanghyang Manikmaya dengan sebutan "Kakang Panji Narada".
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Andi Ibnu Hadi Diantar Ratusan Santri Daftar ke PKB Bidik Kursi Z1
Meskipun memiliki wujud yang jelek, Batara Narada sangat disegani oleh siapa saja yang bergaul dengannya.
Ia dikenal sebagai sosok yang sangat alim, pandai dalam segala ilmu pengetahuan, periang, jujur, hatinya bening, pikirannya cerdas, senang bersenda-gurau, seorang prajurit dan pandita, sehingga ia mendapat julukan Resi.
Batara Narada tinggal di kahyangan Siddi Udaludal atau Sudukpangudaludal dan menikah dengan Dewi Wiyodi.