RADARTASIK.COM – Media Arab yang berbasis di London, Al-Quds Al-Arabi, menganalisis Iran menggunakan taktik Rusia dalam menghadapi Israel dengan berusaha menguras sistem pertahanan udara negara tersebut.
Akhir pekan ini, Iran secara resmi mengumumkan dimulainya serangan terhadap Israel dengan menggunakan sejumlah besar drone dan rudal bersayap, menyebut operasi tersebut sebagai "True Promise”.
Menariknya, ada kekhawatiran besar di Washington dan kalangan dari Israel tentang keterbatasan sistem pertahanan udara dalam menghadapi gelombang serangan besar tersebut.
Jika konfrontasi terus berlanjut, Iran mungkin akan menerapkan taktik yang mirip dengan Rusia di Ukraina, yaitu menguras sistem pertahanan dan menyasar infrastruktur serta infrastruktur militer Israel.
Meskipun Israel dapat menembak jatuh banyak drone dan rudal dengan bantuan Inggris dan Amerika Serikat serta Yordania dengan penggunaan pesawat tempur untuk mencegat serangan, tantangan yang dihadapi Israel adalah kurangnya persentase rudal pencegat langsung dan rudal yang dibawa oleh pesawat untuk menembak jatuh drone.
Apalagi semua negara Barat mengalami kekurangan rudal pencegat karena pengiriman sebagian rudal ke Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Pekan lalu, perusahaan Amerika yang memproduksi rudal pencegat Patriot mengumumkan peningkatan produksi sepertiganya untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat AS dan negara-negara NATO.
BACA JUGA: Arus Balik Lebaran 2024 di Kabupaten Ciamis Terus Meningkat Sejak H+3 Kemarin
Jika saling menyerang terus berlanjut, Israel diperkirakan akan menghadapi skenario yang mirip dengan Ukraina, karena Iran menerapkan taktik Rusia, mulai dari meluncurkan drone dan rudal dengan persentase tinggi hingga menyerang daerah sensitif seperti barak militer dan infrastruktur energi.
Israel memiliki sistem pertahanan udara canggih yang terdiri dari empat lapisan untuk menangani drone, rudal balistik, dan bersayap, baik yang terbang pada tingkat menengah maupun sangat tinggi.
Namun, tantangan nyata yang dihadapi Israel dan bahkan Amerika Serikat adalah berapa lama sistem pertahanan udara mereka dapat bertahan jika perang berlanjut berhari-hari.
Iran sendiri meluncurkan gelombang serangan drone dan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap konsulatnya di Damaskus.
BACA JUGA: 7 Ras Kucing Berumur Pendek, Persiapkan Mental Jika Ingin Memelihara Jenis Anabul Ini
Israel telah menerapkan kebijakan diam terhadap pembunuhan di luar wilayah, meskipun diyakini secara luas berada di balik serangan tersebut.