Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan bahwa olah TKP kecelakaan maut di Tol Cikampek KM 58 akan melibatkan Korlantas Polri dan Polda Jabar. Foto: istimewa--
“Ada 6 mayat yang masih utuh juga sedang diidentifikasi oleh tim Inafis. Dan ada 1 dari data Inafis kita yang berhasil alamatnya di Kudus untuk penumpang Grand Max ini,” kata Irjen Aan Suhanan.
BACA JUGA: Boarding Pass DPP Golkar Aman, Yusuf Gencarkan Gerilya Politik di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya
Irjen Aan Suhanan menjelaskan proses pemeriksaan identitas korban meninggal kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek.
Satu korban yang telah teridentifikasi asal Kudus Jawa Tengah sudah identic 100 persen. Namun tetap akan dipastikan alamatnya.
Terbaru, hasil pemeriksaan terhadap korban meninggal dari mobil Grand Max yaitu seorang pria ber-KTP Ciamis.
Pengakuan Sopir Bus Primajasa
Sementara itu dari video yang beredar, kondisi bus Primajasa ringsek bagian kiri usai ditabrak mobil Grand Max.
Menurut pengakuan, Heri sang sopir bus Primajasa, kecelakaan maut ini bermula mobil Grand Max menabrak bus Primajasa di lajur contraflow.
Mobil Grand Max disebut sopir Bus Primajasa itu oleng kemudian menabrak sisi kiri depan bus Primajasa.
"Kejadian awalnya ini kan contraflow dari arah Jakarta ke Bandung. Jadi kita melaju lurus saja bareng-bareng, posisi bus ada di jalur kanan," buka Heri dari video yang beredar di media sosial.
Heri mengatakan, karena mobil Grand Max oleng, dirinya tak tahu sehingga tak bisa menghindar.
Heri sang sopir bus Primajasa saat menjelaskan kecelakaan di jalan tol Cikampek KM 58, Senin 8 April 2024 pagi. Foto: tangkapan layar--
"Jadi tiba-tiba saja mobil Grand Max itu menyeberang (oleng) gitu ke saya. Saya gak bisa menghindar, dia (mobil Grand Max) begini nih (tabrak bus)," jelasnya.
Kata Heri, posisi mobil Grand Max setelah oleng ke kanan, berposisi bagian depan menabrak sisi kiri bus.