Ia terus memikirkan hal itu dan berusaha menemukan cara untuk memenuhi permintaan sang raja, sambil juga berusaha untuk menghindari hukuman yang mungkin akan diberikan kepadanya jika ia menolak perintah raja.
BACA JUGA: Keistimewaan 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan, Spirit untuk Meningkatkan Semangat Beribadah
Sepanjang malam ia memikirkannya, meskipun dia tahu bahwa memindahkan istana ke atas awan itu adalah tidak mungkin.
Dia terus memutar otak, sayangnya tak ada solusi yang muncul dalam benaknya.
Bahkan ketika pagi menjelang ia masih belum menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
Kabar mengenai rencana pemindahan istana ke atas awan oleh Abu Nawas telah tersebar dengan cepat ke seluruh penjuru negeri, menyebabkan seluruh penduduk negara ingin menyaksikan prosesi itu secara langsung.
Pada sore yang cerah itu, matahari terbenam dengan lembayung keemasan yang menerangi istana yang megah dan mewah.
Setelah berpamitan kepada sang istri, Abu Nawas meninggalkan rumahnya, dan sepanjang perjalanan ia terus berusaha memutar otak untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.
Tak lama kemudian, ia tiba di depan istana dan kaget menemukan bahwa Raja beserta ribuan warga telah menunggunya.
Sang raja tak sabar dan langsung bertanya kepada Abu Nawas, "Apakah kamu siap?"
Tanpa sadar, Abu Nawas hanya bisa duduk di tanah di hadapan Raja dan ribuan orang.
Namun, di saat itulah dia menemukan jalan keluarnya. Ia bangkit dari duduknya dan mengambil posisi jongkok seolah-olah akan memindahkan sesuatu.
Sang raja bertanya lagi, "Apakah kamu siap, Abu Nawas?" Abu Nawas masih dalam posisi jongkok dan menjawab, "Saya siap, Yang Mulia." Sang raja senang mendengarnya.
Suasana menjadi hening menanti aksi Abu Nawas yang akan memindahkan istana ke atas awan.
Semua pandangan tertuju padanya yang masih berjongkok. Ternyata sang raja tak sabar lagi dan bertanya, "Apakah kamu sudah siap, Abu Nawas?" Dengan tetap berjongkok, Abu Nawas menjawab, "Saya sudah siap sejak tadi, Yang Mulia, dan saya menunggu Yang Mulia untuk meletakkan istana di atas pundak saya agar dapat dipindahkan ke atas awan."