RADARTASIK.COM - Yuk kenali sejarah kue Pancong, kuliner asli tanah air (Nusantara) yang disinyalir kuat berasal dari daerah ini.
Sejarah kue pancong, makanan ini merupakan penganan tradisional Indonesia berbahan adonan tepung beras, kelapa parut, gula, dan air.
Disebut kue pancong lantaran cara membuatnya menggunakan cetakan kue dari wajan bernama “pancong”.
Pancong diisi adonan lalu diletakkan di atas api arang hingga matang.
BACA JUGA:INIH 3 Wisata Pantai Favorit Tasikmalaya yang Cocok untuk Menikmati Sunset, Salah Satunya Pantai Sindangkerta
Sejarah kue pancong tidak dapat dipastikan secara akurat.
Hal ini lantaran tak ada satupun catatan tertulis yang dapat dipakai sebagai referensi.
Namun, kue pancong diyakini telah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi salah satu kue tradisional yang populer di Indonesia.
Menurut sejarahnya, kue pancong berasal dari Betawi atau Jakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA:Ternyata Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Butuh Sumbangan Ide dari Kelurahan Soal Masalah Ini
Termasuk dari daerah-daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Kue ini awalnya dibuat oleh para pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pasar-pasar tradisional.
Kue pancong biasanya dijual pada pagi dan sore hari, karena pada waktu itu banyak orang yang mencari camilan untuk sarapan atau makan sore.
Dalam proses pembuatannya, Kue Pancong terbilang cukup sederhana.
Adonan yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, gula, dan air dicampur dan diaduk hingga tercampur rata.
Kemudian, adonan tersebut dimasukkan ke dalam wajan bulat yang telah dipanaskan dan diolesi dengan minyak goreng. Setelah itu, kue pancong akan matang dan siap disajikan.
BACA JUGA:Ini 10 Rekomendasi Mobil Murah di bawah 50 jutaan, Solusi Buat Pencari Mobil Dengan Bujet Terbatas
Saat ini, kue pancong masih banyak dijual di pasar tradisional dan warung-warung kaki lima di Indonesia.
Semakin berkembangnya teknologi dan inovasi, kue pancong juga telah mengalami berbagai modifikasi dan variasi rasa.*