Dengan demikian, orang yang sudah mumayyiz dan melaksanakan ibadah puasa Ramadan maka puasanya sudah sah dan memenuhi salah satu syarat puasa.
BACA JUGA:Cegah Kejahatan di Laut Pangandaran dan Sekitarnya, TNI Angkatan Laut Resmikan Alutsista Baru
3. Suci dari haid dan nifas
Seorang perempuan yang suci dari haid dan nifas memiliki kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Sementara itu, seorang perempuan yang sedang dalam masa haid ataupun nifas tidak sah baginya apabila melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Jadi, jika sedang mengalami masa haid ataupun nifas maka tidak diperkenankan untuk berpuasa sebelum waktu suci telah tiba.
BACA JUGA:Warga Ciamis Laporkan Caleg Terkait Dugaan Politik Uang Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Setelah waktu suci telah tiba, maka dianjurkan untuk segera bersuci dan melanjutkan ibadah puasa Ramadan.
Perlu diketahui, seorang perempuan yang mengalami haid dan nifas wajib mengganti (mengqada) puasanya di waktu-waktu lain di luar bulan suci Ramadan.
Pastikan, mengganti puasa di waktu waktu lain untuk tidak ditunda-tunda.
4. Berpuasa di waktu yang telah ditentukan
BACA JUGA:4 Fitur Samsung Galaxy A15 Tersembunyi, Mulai Penghemat Baterai Hingga Mode Satu Tangan
Berpuasa di waktu yang telah ditentukan menjadi salah satu syarat sah puasa.
Misalnya, seseorang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan selama satu bulan penuh.
Seorang Muslim tidak boleh melaksanakan ibadah puasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.
Pertanyaannya, kapan hari-hari yang dilarang untuk berpuasa? Bagi Anda yang ingin tahu jawabannya, simak penjelasannya berikut ini: