RADARTASIK.COM – Jelang pertandingan melawan Salernitana pada Sabtu, 17 Februari pukul 03.00 WIB, Sandro Sabatini menyebut Marcus Thuram bermain lebih baik daripada gabungan Dzeko dan Lukaku.
Saat diwawancara oleh Pressing, jurnalis Sandro Sabatini pertama kali menyoroti perubahan kekuatan pertahanan Inter Milan musim ini.
Ia melihat lini pertahanan Inter lebih tangguh musim ini dan hanya kebobolan 12 gol, jauh lebih sedikit dibandingkan musim lalu yang mencapai 27 gol.
"Inter memiliki detail yang tidak diperhatikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam fase menyerang mereka bermain sama, tetapi yang lebih luar biasa tahun ini adalah kekuatan soliditas pertahanan," kata Sabatini dikutip dari Tuttomercato.
BACA JUGA:Horeee, Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Sudah Bisa Dibeli Sejak Hari Ini
"Tahun lalu Inter kebobolan 27 gol setelah 22 pertandingan, tahun ini mereka hanya kebobolan 12 gol dalam jumlah pertandingan yang sama," lanjutnya.
Sabatini juga mengapresiasi penampilan mengejutkan Marcus Thuram di lini serang, yang telah menjadi pahlawan dalam beberapa pertandingan penting, termasuk saat mengalahkan AS Roma.
"Thuram bermain lebih baik bukan hanya dari Dzeko dan Lukaku, tetapi bahkan jika keduanya digabungkan," ungkapnya.
Marcus Thuram sendiri dinilai sangat tinggi oleh berbagai media olahraga Italia atas perannya dalam kemenangan Inter melawan AS Roma dalam pertandingan terakhir yang dianggap sebagai salah satu laga kunci untuk mengamankan scudetto musim ini.
BACA JUGA:Sederhana Tips Merawat Kabel Kopling Sepeda Motor
La Gazzetta dello Sport memberinya nilai 7,5 dan menyatakan: "Faktanya, ia mencetak 3 gol dalam 2 pertandingan penting, melawan Juve dan Giallorossi: satu gol sejati dan dua gol bunuh diri yang dibebankan kepada Gatti dan Angelino".
"Ketika Lautaro menunjukkan tanda-tanda kelelahan, ia mengambil alih kendali Inter," ulasnya.
Pujian yang sama juga datang dari Corriere dello Sport dengan menggambarkan bagaimana Thuram hanya butuh dua sentuhan untuk mencetak dua gol saat mengalahkan AS Roma.
"Sembilan bola disentuh di babak pertama, lalu di babak kedua dua sentuhan pertama sudah cukup baginya untuk mencetak dua gol mematikan dan itu menambah gol penentu di leg pertama di San Siro," tulis Corriere dello Sport.
"Thuram dari hantu menjadi pahlawan super, pemain luar biasa bagi Inzaghi yang mungkin memberikan Scudetto kepada Inter. Dan dalam duel jarak jauh dengan Lukaku, tentu saja, dia menang," tambahnya.