Lobotka 6 – Sulit mengembangkan permainan ketika Napoli harus bermain dengan sepuluh orang.
Mazzocchi 5.5 – Memulai pertandingan kedua berturut-turut untuk Napoli. Staminanya lumayan, tapi tidak melakukan gerakan yang bisa mengancam pertahanan Inter Milan.
Politano 5 – Berusaha keras, tetapi dia tidak pernah berhasil memberikan ancaman ke pertahanan Nerazzurri.
Simeone 5 – Kartu kuning pertama mungkin terasa berat, tapi dia bisa menghindari pelanggaran yang menyebabkan kartu kuning kedua. Menjadi faktor penentu kekalahan Napoli.
Kvaratskhelia 6.5 – Menjadi satu-satunya pemain Napoli yang paling berbahaya. De Vrij memenangkan banyak duel, tapi sangat sulit menjaganya sepanjang laga.
Pelatih: Mazzarri 6.5 – Napoli tampil berani dan terorganisir pada saat yang bersamaan. Kartu merah untuk Simeone memaksa ia mengubah taktiknya.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Banjar Wanti-wanti Petugas PTPS, Katanya: Jangan Sampai Jarimu Harimaumu
Inter Milan
Sommer 6.5 – Seperti biasa, tampil tenang di bawah mistar gawang dan melakukan penyelamatan luar biasa terhadap tembakan Kvaratskhelia di awal babak kedua.
Pavard 7 – Membantu Inter membangun serangan dari belakang, dan tampil luar biasa di lini pertahanan.
De Vrij 6.5 – Menggantikan Bastoni yang kurang fit sepenuhnya. Kvaratskhelia memberinya kesulitan, namun hanya sekali gagal menjaga pergerakan pemain Georgia itu sampai digantikan oleh Carlos Augusto.
Acerbi 7 – Pemimpin pertahanan Inter Milan. Dia bermain di sisi kiri dan menunjukkan usia 37 tahun tidak mengurangi kemampuan fisiknya yang mengesankan.
Darmian 7 – Penampilan lengkap, rajin membantu serangan, dan kuat saat bertahan.
Barella 5.5 – Tampil sangat baik di lini tengah, tetapi melakukan kesalahan fatal dengan mendebat wasit sehingga mendapat kartu kuning yang akan memaksanya absen saat melawan Fiorentina di Serie A.
Calhanoglu 5.5 – Bermain sepenuh hati, tetapi agak terlalu agresif, sehingga dia juga mendapat kartu kuning yang membuatnya absen juga melawan Fiorentina.
Mkhitaryan 6.5 – Menyia-nyiakan peluang bagus dari depan kotak penalti, namun kualitasnya tidak menurun sepanjang pertandingan. Seperti anggur, makin tua makin jadi.