Bidik 3,7 Juta Pelaku UMKM, BRI Targetkan Penyaluran KUR Rp165 Triliun Rampung pada September 2024
JAKARTA, RADARTASIK.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp165 triliun sebelum tahun 2024 berakhir.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menetapkan target penyaluran KUR di tahun ini rampung pada bulan September 2024.
Optimisme tersebut tak lepas dari strategi yang telah disusun perseroan utamanya terkait percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting dan perluasan jangkauan penerima baru.
BACA JUGA: Layar Super AMOLED Nokia Alpha Pro 5G 2024 Harganya Cuma Segini
BACA JUGA: Apa Hasil Peningkatan 5 Seri Redmi Note 13 Model 2024? Ada Kamera 200MP
”Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. (Selain itu), kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan,” ucap Supari.
Target ini lebih tinggi dibanding pencapaian 2023 yang mana BRI telah menjangkau 3,4 juta nasabah dengan 2,2 juta di antaranya merupakan nasabah baru. Sementara, BRI telah menaikkelaskan nasabah KUR eksisting sebesar 1,7 juta.
Supari menambahkan BRI akan terus mengupayakan percepatan graduasi dan meraih jangkauan yang lebih luas dengan mengedepankan program pemberdayaan.
Artinya ini merupakan langkah transformasi dari fokus pembiayaan dan skema subsidi bunga yang selama ini diterapkan pada KUR generasi kedua yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun.
BACA JUGA: Berapa Harga 5 Redmi Note 13 Model 2024? Cek Sesuai Varian Penyimpanannya
BACA JUGA: MENGEJUTKAN! Suzuki APV 2024 Hadirkan Perubahan Baru, Konsep Premium Harga Terjangkau
Hal ini bertujuan agar penerima KUR tak hanya semakin bertambah jumlah, namun juga kualitas nasabah turut meningkat.
Supari pun menjabarkan, saat ini BRI telah memiliki program pemberdayaan baik secara digital maupun konvensional untuk para pelaku UMKM maupun ultra mikro. Sebanyak 7 juta nasabah ditargetkan akan terus tumbuh, berkembang, dan naik kelas hingga tak perlu lagi mendapatkan layanan KUR.
Di antaranya yang berdampak signifikan yakni keberadaan 59 titik rumah BUMN yang telah terdiri lebih dari 3 juta anggota. Tak kalah penting, keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi) yang telah menjangkau lebih dari 45 juta pelaku ultra mikro yang siap dan sudah naik kelas.